Saran Pengamat, Tim Jokowi-JK Jangan Ngomong

Rabu, 01 Oktober 2014 – 09:47 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung, Asep Warlan Yusuf, mengingatkan presiden terpilih Joko Widodo agar dia sendiri yang mengeluarkan pernyataan ke publik terkait rencana-rencana pemerintahan yang dipimpinnya.

Tim Jokowi-JK tidak perlu mengeluarkan statemen ke publik terkait persoalan strategis, namun cukup membahas dan mengkajinya secara internal.

BACA JUGA: Inilah Anggota DPR dan DPD yang tak Dilantik karena Korupsi

"Di saat yang sama, Jokowi juga harus menegaskan, pernyataan apapun yang keluar bukan dari dirinya, bukanlah pernyataan resmi. Harus larang juga timnya keluarkan pernyataan kebijakan," kata Asep Warlan Yusuf, kepada RMOL (grup JPNN), Rabu (1/10).

Saran Asep ini terkait dengan pernyataan Jokowi dan Luhut Panjaitan yang bertolak belakang.

BACA JUGA: Sebelum Lengser, SBY Diminta Tuntaskan Nasib Honorer

Luhut mengatakan bahwa pemerintahan Jokowi-JK sudah pasti akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada November mendatang. Sementara Jokowi menegaskan bahwa rencana menaikkan harga BMM masih dalam perhitungan timnya.

Asep mencatat, bukan kali ini saja tim Jokowi-JK mengeluarkan pernyataan yang simpamng siur. Misalnya dalam persoalan APBN Perubahan, maupun dalam tekad mau memberantas migas dan membubarkan trader migas.

BACA JUGA: Waketum Gerindra: Fadly Zon Pimpinan DPR

"Jokowi harus berani mengatakan, kalau bukan dari dia, informasi itu salah. Ini agar tak ada simpang siur lagi, yang akan membuat persepsi rakyat, tim Jokowi-JK memang tak solid," demikian Asep. (ysa/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI Pamer Kekuatan di Hadapan Dunia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler