Saran Penting dari Dokter Eka untuk Penderita Penyakit Jantung

Minggu, 25 April 2021 – 10:55 WIB
Penyakit jantung. Foto: Active One Group

jpnn.com, PADANG - Penderita penyakit jantung harus mengatur dan menjaga pola makan saat berpuasa.

Saran tersebut disampaikan Dokter spesialis jantung di Semen Padang Hospital dr. Eka Fithra Elfi Sp. JP(K).

BACA JUGA: Rutin Konsumsi Telur Ampuh Cegah Serangan Jantung Lho

"Saat berpuasa, penderita penyakit jantung diminta untuk menghindari makanan yang mengandung lemak tinggi, makanan yang berminyak, hingga makanan yang berkolesterol tinggi," kata dia di Padang, Sumbar, Minggu (25/4).

Selain menjaga pola makanan, ia mengatakan, penderita penyakit jantung sebaiknya berolahraga selama berpuasa.

BACA JUGA: 5 Khasiat Minum Susu Kambing Etawa, Penderita Diabetes Pasti Happy

Dokter Eka menjelaskan, aktif bergerak dan rutin berolahraga dapat memperkuat otot jantung, menjaga berat badan ideal, dan mencegah kerusakan arteri.

"Penderita jantung dianjurkan tetap berolahraga baik saat berpuasa atau pun tidak. Namun bukan aktivitas yang berat. Jika sedang berpuasa, olahraga yang disarankan yaitu jalan atau bersepeda dengan durasi 15 sampai 30 menit," katanya.

BACA JUGA: Desa Wadas Sempat Mencekam, Ganjar Pranowo Diminta Turun Tangan

"Lakukan olahraga tersebut minimal tiga kali seminggu. Jadi penderita jantung diharuskan olahraga dalam seminggu itu 150 menit."
Dokter Eka menjelaskan bahwa faktor penyebab penyakit jantung antara lain kadar kolesterol total dan LDL yang tinggi, kadar kolesterol HDL rendah, hipertensi, diabetes, gaya hidup tidak sehat, konsumsi rokok, obesitas, kurang olahraga, serta faktor keturunan.

"Jika rasanya gaya hidup yang dijalani tidak sehat dan ada indikasi mengarah ke penyakit jantung, segera lakukan pemeriksaan agar tidak terlambat," katanya.

Gejala penyakit jantung, menurut dia, antara lain dada nyeri, mudah lelah, sesak napas, tungkai nyeri saat berjalan, kaki sering dingin dan kebas, dan luka kaki yang tidak juga sembuh.

"Gejala jantung itu bermacam-macam, tergantung penyakitnya. Hal itu tergantung jenis dari penyakit jantung itu sendiri seperti penyempitan pembuluh darah pada jantung, jantung koroner, atau payah/gagal jantung," katanya.

"Jadi sebaiknya jika telah terasa dari gejala umum, sebaiknya dilakukan pemeriksaan untuk jaga-jaga, apalagi jika kerapkali dirasakan oleh orang yang berusia di atas 50 tahun ke atas," ujarnya.

Dia menyarankan pengaturan pola makan bagi penderita hipertensi dan diabetes karena dua penyakit itu bisa menyebabkan penyakit jantung.

Menurut dia, hipertensi merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner. Tekanan darah tinggi bisa menyebabkan pembuluh darah koroner atau pembuluh darah yang menyuplai darah ke jantung mengalami aterosklerosis atau pengerasan dan penyempitan pembuluh darah akibat plak.

Dokter Eka mengatakan bahwa penderita diabetes tipe 2 juga berisiko mengalami serangan jantung kalau kadar gula darahnya dibiarkan tidak terkontrol.

"Glukosa berlebih yang mengalir dalam darah bisa merusak pembuluh darah dan pada akhirnya memicu serangan jantung. Kerusakan yang disebabkan antara lain terjadinya penumpukan lemak akibat kolesterol atau plak disebut dengan aterosklerosis," ujarnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler