jpnn.com - JAKARTA - Status Gunung Sinabung diturunkan dari siaga (level III) menjadi waspada (level II). Penurunan status ini setelah Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM, melakukan analisis pemantauan instrumental dan visual.
Dalam keterangan resminya, pihak PVMBG menyebutkan, penurunan status ini terhitung sejak 29 September 2013 pukul 11:00 Wib.
BACA JUGA: November Dibuka, Penyelesaian Tol Ungaran-Bawen Dikebut
Dengan penurunan status ini, PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi. "Pertama, masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing dan melakukan kegiatan seperti biasa, dan tidak terpancing isu – isu yang tidak jelas sumbernya," demikian keterangan resmi PVMBG.
Meski demikian, masyarakat dan pengunjung/wisatawan tetap dilarang mendaki dan melakukan aktivitas pada radius 2 km dari kawah Gunung Sinabung.
BACA JUGA: Proyek Kereta Ditolak, Gubernur Kalteng Sambangi Pendemo
PVMBG juga meminta masyarakat agar mengikuti arahan dari Pemerintah Kabupaten Karo/ Muspida Karo yang senantiasa mendapat laporan tentang aktivitas Gunung Sinabung.
"Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi akan berkoordinasi dengan BPBD Provinsi dan Satlak PB Kabupaten Karo dalam memberikan informasi tentang aktivitas Gunung Sinabung," demikian salah satu poin rekomendasi.
BACA JUGA: Museum Target 2 Juta Kunjungan
Jika ada isu yang berkembang, masyarakat agar menanyakan langsung ke Pemerintah Kabupaten / Muspida Karo atau Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung di Jl Ndokum Siroga, Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo.
Khusus kepada warga Desa Sukameriah, Desa Bekerah dan Desa Simacem yang berada di mulut lembah (bukaan kawah), PVMBG memberikan peringatan khusus karena ketiga desa tersebut sangat berbahaya jika kelak kemudian hari terjadi erupsi dan atau banjir lahar.
Oleh karena itu, PVMBG memberikan solusi untuk jangka pendek dan jangka menengah. Untuk jangka pendek, masyarakat ke 3 desa tersebut dapat kembali ke rumah masing-masing dan dapat melakukan kegiatan seperti biasa.
"Namun harus tetap waspada terhadap kemungkinan erupsi freatik tanpa diikuti tanda-tanda peningkatan kegiatan atau ancaman banjir lahar jika terdapat penumpukan material di sekitar puncak Gunung Sinabung apabila terjadi hujan lebat".
Untuk jangka panjang, "Merelokasi pemukiman penduduk ketiga desa tersebut menjauh dari bukaan kawah".
PVMBG juga meminta pihak Pemerintah Kabupaten / Muspida Karo agar menyiapkan sarana komunikasi di seluruh desa yang terletak di sekitar Gunung Sinabung untuk mempermudah dilakukannya koordinasi dalam mengantisipasi ancaman bahaya erupsi jika tiba-tiba terjadi situasi yang membuat panik masyarakat.
BPBD Provinsi dan Satlak PB setempat diminta tetap waspada mengantisipasi jika sewaktu-waktu Gunung Sinabung meningkat kembali dari status waspada menjadi siaga dan/atau awas. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Palas Bantah Bagi Duit Ke PPS dan PPK
Redaktur : Tim Redaksi