jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak menganggap dugaan korupsi di PD Pembangunan Sarana Jaya sebagai masalah yang sangat serius. Dia berharap direksi BUMD DKI Jakarta tersebut dapat segera memberi penjelasan di hadapan anggota dewan.
"Kami belum tahu jelas uraian masalahnya, tidak bisa langsung menyimpulkan siapa yang bermain karena ini kejadian baru. Tapi ini sangat serius," kata Gilbert saat dihubungi, Selasa (10/3).
BACA JUGA: Bareskrim Endus Korupsi di Sarana Jaya, PKS Dukung Anies Baswedan Teruskan Program DP Nol Rupiah
Menurut dia, pemanggilan terhadap direksi perusahaan milik Pemprov DKI Jakarta itu harus segera dilakukan oleh DPRD.
"Komisi B akan mengadakan rapat akan hal itu, memanggil direktur Sarana Jaya. Kami akan meminta klarifikasi. Kami gerah betul," kata Gilbert.
BACA JUGA: Kasus Dugaan Korupsi PD Sarana Jaya Terkait Program DP Nol Persen?
Rencana pemanggilan terhadap PD Pembangunan Sarana Jaya itu juga disampaikan Ketua Komisi B Abdul Aziz. Dia mengaku akan meminta keterangan terhadap PD Pembangunan Sarana Jaya dalam rapat.
"Ya mungkin pekan depan (dipanggil) tapi agendanya bukan hanya itu ada beberapa agenda lain," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
BACA JUGA: Jaktour Bersinergi dengan Sarana Jaya untuk Pengembangan dan Optimalisasi Aset
Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri menyelidiki kasus dugaan korupsi dan pencucian uang terkait pembelian tanah yang dilakukan PD Sarana Jaya.
"Ya benar," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Argo Yuwono saat dihubungi di Jakarta, Senin (9/3).
Namun demikian pihaknya belum mau merinci kasus ini secara detil. "Penyidik belum kasih info lebih lanjut. Nanti ya," katanya.
Argo pun membenarkan bahwa penyidik Bareskrim telah mengirimkan surat panggilan kepada PD Sarana Jaya untuk dimintai keterangan terkait kasus ini. Dalam surat itu, terdapat keterangan pemanggilan PD Sarana Jaya terkait pembelian aset termasuk tanah selama 2018-2020. (ant/dil/jpnn)
TERUNGKAP! Ternyata Ini Kelemahan Adian Napitupulu
Redaktur & Reporter : Adil