JAKARTA – Meski pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2010 sempat mendapat penolakan, Kementrian Pendidikan Nasional tetap akan memberlakukan UN pada tahun depanAlasan Menteri Pendidikan Nasional, Moh Nuh karena hingga saat ini tidak ada perintah pemberhentian ataupun pelarangan UN.
”Sampai dengan sampai saat ini pemerintah tetap akan melakukan kegiatan ujian secara nasional ini karena memang tidak ada perintah harus diberhentikan atau harus dilarang,” kata Muh Nuh usai menghadiri rapat kerja dengan gabungan Komisi di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/4).
Muh Nuh pun berjanji akan terus melakukan penyempurnaan UN baik dari sisi pelaksanaannya maupun dari peningkatan kualitasnya
BACA JUGA: Dikaji Pemicu Turunnya Persentase Kelulusan UN
”Yang terpenting akan terus disempurnakan baik dari sisi pelaksanannya maupun peningkatan kualitasnya.” katanya”Kalau kalau standarnya itu dibedakan antara timur dan barat, itu diskriminasi,” tukasnya
BACA JUGA: Bahasa Indonesia dan Biologi Paling Banyak Diulang
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika itu beralasan bahwa tidak ada jaminan bahwa siswa yang mengecap pendidikan di sekolah yang sarana dan prasarananya bagus otomatis siswanya pintar. Sehingga, katanya, tak ada relevansinya mebedakan standar kelulusan UN Kawasan Timur Indonesia dan Kawasan Indonesia Barat.”Tidak menjamin anak yang sekolah di sekolah yang bagus itu otomatis bagus, anak yang sekolah yang serba terbatas fasilitasnya itu jelek
BACA JUGA: Dibutuhkan 50 Ribu Guru Setiap Tahun
Muh Nuh mencontohkan DKI Jakarta”Taruhlah di DKI, siapa yang gak tahu DKI tapi ternyata jumlah kelulusannya ada yang lebih tinggi dari DKI yang fasilitasnya serba terbatas,” tukasnya.Meski mutu pendidikan Indonesia Timur dan Indonesia Barat berbeda menurut Muh Nuh pemberlakuan standar kelulusan tetap harus sama untuk melakukan penilaian”Tapi kalau berbeda terus kita gunakan standar yang berbeda apa maknanya? Tahu berbeda itu karena kita gunakan standar yang sama,” pungkasnya(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nilai UN, Bali Tertinggi NTT Terpuruk
Redaktur : Soetomo Samsu