Sarjana Pertanian Menggandeng Dokter Gelar Pelatihan Urban Farming

Selasa, 09 Mei 2017 – 17:55 WIB
Kamhar Lakumani mewakili Ketua Umum PISPI (Badan Pelaksana Pusat Perhimpunan Sarjana Pertanian). FOTO: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pelaksana Pusat Perhimpunan Sarjana Pertanian (BPP PISPI) bekerja sama dengan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menggelar pelatihan "Urban Farming" di Kampus Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Kegiatan bersama ini sebagai rangkaian dari Hari Bakti Dokter Indonesia ke-109 tahun.

Sehari sebelumnya IDI dan PISPI telah menyelenggarakan Seminar Nasional Gizi dengan tema "Pencanangan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat Melalui Gerakan Makan Ikan, Buah dan Sayur bersama Dokter" bertempat di Baruga Pettarani Kampus Unhas yang diikuti lebih dari seribu peserta.

BACA JUGA: Kuota Mahasiswa Kedokteran Bisa Dikepras Tinggal 50 Kursi

Dalam sambutannya, Kamhar Lakumani mewakili Ketua Umum PISPI menekankan pentingnya promosi dan kampanye konsumsi buah dan sayur lokal sebagai bentuk keberpihakan kepada petani bangsa sendiri.

"Pelatihan ini penting untuk diikuti warga perkotaan," ujar Kamhar, Selasa (9/5/2017) seperti dilansir dalam siaran pers.

BACA JUGA: Pelamar 5.727 Orang Calon Dokter

Menurut Kamhar, urban farming berfungsi untuk mengatasi dan mengoptimalkan keterbatasan sumberdaya yang tersedia diperkotaan agar tetap dapat melakukan budidaya pertanian dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Selain itu, aktifitas ini juga memiliki fungsi rekreasi," kata Kamhar.

BACA JUGA: Parah! Dokter dan Perawat Mogok Kerja Gara-gara...

"Praktik urban farming ini menjadi trend baru diperkotaan, bahkan di beberapa tempat, kegiatan urban farming telah menjadi usaha bisnis," kata Kamhar.

Pelatihan urban farming ini diikuti oleh Ibu-ibu PKK dan mahasiswa dari berbagai latar belakang organisasi.

Materi pelatihan sendiri terdiri dari pengantar urban farming, vertikultur dan terrarium, hidroponik, dan praktikum pembuatan hidroponik.

Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan, utamanya saat demonstrasi pembuatan terrarium tanaman lidah mertua.

Tak hanya menghasilkan tampilan yang estetik untuk pajangan atau hiasan, menurut Kamhar, tanaman ini juga memiliki banyak manfaat penting untuk menetralisir bebauan, menangkap radikal bebas dan sebagai anti oksidan.

"Tanaman ini baik untuk ditempatkan di kamar mandi, bahkan di kamar tidur," ujarnya.

Kegiatan ini adalah kegiatan kedua dalam rangkaian kerjasama PB IDI dan BPP PISPI yang masih menyisakan beberapa rangkaian kegiatan berupa kelas inspirasi dan rembug nasional.(*/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuliah Kedokteran Maksimal Rp 25 Juta per Semester


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler