PARIS - Protes berkepanjangan yang menentang reformasi usia pensiun di Prancis membuat Presiden Nicolas Sarkozy gerahKemarin (20/10) pemimpin 55 tahun itu dengan tegas memerintah aparat keamanan membubarkan blokade stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU)
BACA JUGA: Gay AS Bisa Jadi Tentara
Lagi-lagi para demonstran bentrok dengan aparat."Jika tidak segera dihentikan, kekacauan ini akan membuat negeri ini lumpuh karena aktivitas kerja dan perekonomian terganggu," tandas Sarkozy dalam pernyataan tertulisnya seperti dilansir Agence France-Presse
BACA JUGA: Penundaan Penerbangan Rugikan Rp 158 Triliun
Dia juga bersumpah tidak akan mundur selangkah pun dari reformasi usia pensiun yang digagasnya itu meski ditentang publik.Sejak Selasa malam (19/10) sampai kemarin sudah tiga SPBU yang kembali buka dan melayani pembeli
BACA JUGA: Demonstrasi Anti-Jepang Meningkat
Kami segera membuka kembali SPBU-SPBU yang lain," terang Menteri Dalam Negeri Brice Hortefeux kemarinTapi, tak mau kalah oleh pemerintah, para pengunjuk rasa yang dibubarkan dari salah satu SPBU ganti memblokade SPBU lain di dekatnyaDalam upaya membebaskan beberapa SPBU dari blokade massa, polisi menangkap sejumlah pemudaMereka lantas dibawa ke kantor polisi untuk menjalani pemeriksaanMereka dijerat dengan undang-undang antianarki"Kami tidak akan membiarkan mereka yang melanggar undang-undang bebasKami akan memberikan hukuman setimpal agar mereka tidak mengulangi perbuatannya," lanjut Hortefeux seperti dikutip Associated Press
Kendati demikian, para pengunjuk rasa yang sebagian besar adalah anggota serikat buruh dan pelajar usia SMU itu tidak menyerahMereka justru semakin beringasKemarin bentrok aparat dan demonstran kembali pecah di Kota Lyon dan Nanterre"Sekelompok pemuda membakar mobil dan merusak beberapa bangunan," terang reporter AFP yang berada di lokasi kejadianSebelumnya, di tempat yang sama, demonstran terlibat kontak fisik dengan aparat
Selain menduduki sejumlah SPBU, para pengunjuk rasa yang jumlahnya diperkirakan mencapai jutaan itu memblokade akses menuju Bandara Internasional Charles de GaulleNamun, otoritas bandara menyatakan bahwa jadwal penerbangan kemarin normalSebelumnya, sekitar 30"50 persen penerbangan di bandara utama Kota Paris tersebut terpaksa dibatalkan"Mungkin akan ada beberapa penerbangan yang terpaksa dibatalkan besok (hari ini, Red)," kata juru bicara otoritas bandara.
Sementara itu, kalangan pebisnis menyambut baik keputusan Sarkozy untuk menindak tegas demonstran dan membubarkan aksi blokadeMereka khawatir, aksi anarkistis yang dilakukan para pengunjuk rasa berdampak buruk bagi geliat bisnis Negeri Anggur tersebut"Setelah tiga tahun terjebak dalam krisis ekonomi, kami tentu tidak berharap agar protes kali ini berlangsung lama," kata Ketua CGPME (Asosiasi Usaha Kecil dan Menengah Prancis) Jean-Francois Roubaud(hep/c10/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejar Gelar Doktor di Usia 100 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi