jpnn.com, JAKARTA - Juru bicara Fraksi Partai Golkar DPR RI Sarmuji menanggapi pemberitaan dramatis tentang usulan cetak uang Rp 600 triliun yang datang dari anggota dewan.
Dia memastikan bahwa Golkar tidak pernah membuat usulan semacam itu. "Bahkan ide ini tidak pernah dibahas dalam rapat kelompok fraksi (Poksi XI) atau dikonsultasikan baik kepada pimpinan fraksi maupun kepada pimpinan Poksi XI," ujar Sarmuji.
BACA JUGA: Soal Usulan Cetak Uang Hingga Rp 600 Triliun, Rizal Ramli: Rontok!
Fraksi Partai Golkar menyadari bahwa mencetak uang membawa banyak konsekwensi negatif. Termasuk menurunkan tingkat kepercayaan kepada rupiah, inflasi dan menurunnya nilai kurs yang bisa menimbulkan dampak luas. "Ibarat mengobati sakit obat bisa lebih berbahaya dari pada penyakitnya," tambah sekretaris Poksi XI FPG itu.
Lebih lanjut Sarmuji berpendapat, perdebatan yang serius di dalam DPR terutama di komisi XI bukan tentang mencetak uang.
BACA JUGA: Arief Poyuono: Jangan Sampai Cetak Uang Rp600 Triliun Jadi Kiamat Ekonomi Indonesia
"Mencetak uang hanya terjadi debat intens di luar ruang rapat. Kami lebih berkonsentrasi pada penambahan likuiditas, relaksasi kredit, pemulihan ekonomi, insentif fiskal, pembelian obligasi pemerintah oleh BI dengan bunga rendah untuk meringankan beban pemerintah dan hal- hal lain yang terkait dengan itu," ucapnya.
Menurut Sarmuji Isu cetak uang hanya muncul sekilas saja dan tidak ada satupun kesimpulan rapat yang menyinggung tentang pencetakan mata uang. Ia juga menyatakan jika ada pandangan dari kader Golkar soal ide mencetak uang, itu adalah pendapat partai.
BACA JUGA: Cetak Banyak Uang Palsu, Mahasiswa Semester 8 Diciduk Polisi
"Pandangan saudara Misbakhun dalam salah satu webinar, tidak mewakili sikap partai maupun sikap fraksi Partai golkar," tutup Sarmuji. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil