Gambar-gambar yang diambil oleh satelit NASA milik Amerika Serikat, Aqua menunjukkan bahwa asap tebal dari kebakaran lahan masih menyelimuti pulau Kalimantan dan tempat lain di Indonesia.

Titik-titik merah menunjukkan 'titik api' yang berhasil ditangkap oleh sensor satelit yang menunjukkan bahwa di daerah tersebut suhu udara lebih panas, disebabkan karena kebakaran.

BACA JUGA: Eksportir Australia Dukung Kuota Tahunan Impor Sapi Indonesia

Awan cumulus kecil juga tampak di pantai bagian selatan di pulau Kalimantan.


Gambar terbaru dari satelit NASA, Aqua mengenai pulau Kalimantan. (NASA/Aqua/MODIS)

BACA JUGA: Semakin Banyak Yang Tidak Lulus Ujian Untuk Jadi Warga Negara Australia

Asap tebal ini disebabkan oleh pembakaran yang dilakukan di kawasan hutan maupun lahan pertanian. Dan musim pembakaran tahun 2015 yang dimulai bulan September lalu merupakan yang terburuk selama 20 tahun terakhir.

Sejauh ini, kebakaran in sudah menghasilkan sekitar 1,6 miliar ton karbon dioksida, angka ini empat kali total emisi tahunan yang dihasilkan oleh Australia.

BACA JUGA: Indonesia Cegat Pesawat Militer AS yang Coba Masuki Teritori Udara

Gambar ini diambil 19 Oktober lalu diatas ketinggian 700 kilometer, yang dilakukan oleh  Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) yang dimilki oleh satelit Aqua milik NASA.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pakar Temukan Teknik Operasi Non Invasif Bagi Pasien Stroke

Berita Terkait