Satgas Ajak Masyarakat Menyukseskan Kebijakan Covid-19 Lewat 4 Cara Ini

Jumat, 30 Juli 2021 – 13:59 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. Foto: Satgas Covid-19

jpnn.com, JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan Indonesia menerapkan kebijakan yang mengikuti keberhasilan negara-negara di benua Eropa melandaikan kasus kematian akibat virus corona dalam waktu tiga bulan. 

Pemerintah menghentikan kegiatan publik nonesensial, penutupan sekolah, larangan kegiatan kerumunan, penutupan tempat kerja, pembatasan mobilitas pelaku perjalanan luar negeri dan domestik, serta mengimbau masyarakat tetap di rumah. 

BACA JUGA: Satgas Minta Pasien Covid-19 Bergejala Sedang Tidak Isolasi Mandiri

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan  Indonesia memilih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). 

Dia mengingatkan efektivitas suatu kebijakan hanya akan dirasakan melalui penerapan yang baik dan kerja sama seluruh lapisan masyarakat. 

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Sayangkan Sejumlah Provinsi yang Lambat Membuka Posko

"Saat ini masyarakat memiliki peranan yang besar menyukseskan kebijakan," kata Wiku di Graha BNPB, Kamis (29/7). 

Wiku menjelaskan berbagai peranan penting yang dapat dilakukan masyarakat dalam menyukseskan kebijakan penanganan Covid-19. 

BACA JUGA: Jenderal Andika Menyemangati Tenaga Medis di RST Wijayakusuma

Pertama, dengan cara jujur melaporkan kasus yang ada, dan bersikap suportif saat dilakukan penjaringan kontak erat oleh petugas. 

Kedua, mematuhi persyaratan perjalanan. Baik itu mengikuti prosedur yang sesuai, dan memperlihatkan dokumen prasyarat melalui prosedur yang benar tanpa kecurangan. 

Ketiga, mendukung dan proaktif mengikuti vaksinasi dengan syarat memenuhi seluruh persyaratan pra vaksinasi dan dilakukan sesuai jadwal yang ditetapkan. 

Keempat, memanfaatkan fasilitas isolasi terpusat terlebih dahulu demi prosedur yang terpantau dengan baik. 

Opsi isolasi mandiri di rumah dapat diambil sebagai jalan terakhir apabila fasilitas isolasi terpusat tidak tesedia dan harus berada di bawah pengawasan puskesmas setempat. 

Di samping itu, kata Wiku, setelah lebih dari setahun pandemi Covid-19, kebijakan mitigasi harus lebih sensitif dan tidak terbatas pada aspek kesehatan. 

Mengingat hampir seluruh negara di dunia merasakan dampak seperti penurunan pertumbuhan ekonomi, peningkatan angka pengangguran perubahan sistem pendidikan, isolasi sosial maupun psikososial. 

"Saat ini, penerapan kebijakan di Indonesia sudah mencoba mewadahi semuanya. Baik menerapkan kebijakan yang terbukti efektif mengendalikan kasus, sekaligus tetap memperhatikan sektor sosial kemasyarakatan untuk dapat beroperasi secara terkendali," lanjutnya. 

Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah di masa penerapan PPKM di antaranya peningkatan testing dan tracing yang diutamakan bagi daerah yang memiliki tingkat mobilitas dan penularan yang tinggi. 

Kemudian, pembatasan pelaku perjalanan dalam negeri dengan pengetatan persyaratan. Pelarangan warga negara asing (WNA) untuk masuk Indonesia dengan pengecualian alasan khusus, percepatan vaksinasi bagi masyarakat, dan booster vaksin bagi tenaga kesehatan. 

Pemerintah juga mengingatkan jumlah fasilitas isolasi terpusat dan menambah akses bagi masyarakat yang harus melakukan isolasi mandiri di rumah. (tan/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler