jpnn.com - jpnn.com - Satuan Tugas (Satgas) Operasi (Ops) Pengamanan Terbatas (Pamtas) Laut Koarmatim pada hari kelima latihan dalam rangka pengamanan perbatasan wilayah laut Filipina-Indonesia (Philindo) dan Malaysia-Indonesia (Malindo), menerima pembekalan tentang prosedur penanganan terjadinya tubruk di laut. Termasuk perkembangan kerja sama Indonesia-Malaysia dan pembahasan tentang tawanan perang.
Saat pembekalan kepada peserta latihan, Jumat (13/1/2017), Letkol Laut (P) Roberth H. Marpaung selaku Pabandya Kersin Sopsal, menyampaikan tentang prosedur penanganan terjadinya tubruk di laut. Selain itu, dia juga memaparkan tentang perkembangan kerja sama Indonesia-Malaysia (eksplorasi sebatik).
BACA JUGA: Lagi, Koarmabar Tangkap Dua Kapal Ikan
Pembekalan dilanjutkan dengan materi tentang tawanan perang oleh Mayor Laut (PM) Juang Panama yang sehari-harinya menjabat Kasubdis Ops Lalin POM Lantamal V Surabaya.
Sedangkan pada pembekalan terakhir, Komandan KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355 Letkol Laut (P) Hendra Hartono menyampaikan paparan tentang perkembangan kerja sama antara Indonesia-Philippina.
BACA JUGA: Mau Tahu Berapa Anggaran Belanja TNI AL Tahun Ini?
Kepala Dinas Penerangan Koarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman dalam rilisnya menyebutkan semakin berkembangnya tantangan keamanan dari gerombolan perompak terhadap kapal-kapal, penculikan, kejahatan trans nasional dan terorisme yang terjadi di perairan Indonesia, Malaysia, dan Filipina, maka Menteri Luar Negeri dan Panglima Angkatan Bersenjata dari ketiga negara telah menghasilkan Joint Declaration on Immediate Measures to Address Security Issues in the Maritime Areas of Common di Yogyakarta pada tanggal 5 Mei 2016.
Deklarasi bersama tersebut bertujuan untuk menyediakan mekanisme pelaksanaan operasional pada tanggap darurat dalam rangka pengamanan di wilayah perairan dan memfasilitasi kerja sama yang akan terjalin di antara tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia dan Filipina.
BACA JUGA: Kowal Asah Kreativitas dengan Seni Decoupage
Dari kesepakatan tersebut langkah-langkah yang telah diterapkan oleh Join Deklarasi. Yaitu melakukan patroli di antara ketiga negara dengan mekanisme yang sudah ada, memberikan bantuan segera untuk menyelamatkan manusia dan kapal dalam kondisi berbahaya pada wilayah maritime yang menjadi perhatian bersama.
Selain itu, mendirikan sebuah focal point nasional antara tiga negara untuk memfasilitasi sharing informasi dan intelijen secara tepat waktu serta koordinasi dalam keadaan darurat dan ancaman keamanan, serta membentuk jaringan komunikasi antara tiga negara untuk lebih memudahkan koordinasi selama situasi darurat dan ancaman keamanan.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gugus Tempur Laut TNI AL Tangkap Kapal Ikan Vietnam
Redaktur & Reporter : Friederich