Satgas Polda Kalbar Sita 553 Tabung Oksigen dari Dua Lokasi

Kamis, 22 Juli 2021 – 09:34 WIB
Ilustrasi pengisian tabung oksigen di suatu perusahaan. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

jpnn.com, PONTIANAK - Satgas Pengawas Oksigen Polda Kalimantan Barat, Selasa (20/7) sekitar pukul 13.40 WIB, menyita 553 tabung oksigen di dua lokasi berbeda di Kecamatan Parindu, Kabupaten Sanggau, Kalbar.

Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Donny Charles Go menyatakan, saat ini pihaknya tengah mendalami pemilik gudang dan toko atas keterlibatan dugaan penimbunan sebanyak 553 tabung oksigen tersebut.

BACA JUGA: Hati-hati Penipuan Tabung Oksigen, 2 Orang Jadi Korban, Begini Modusnya

"Saat ini, tim kami terus memeriksa keterlibatan pemilik gudang dan toko atas kepemilikan atau penimbunan sebanyak 553 tabung oksigen," kata Donny di Pontianak, Rabu (21/7) malam.

Dia menjelaskan Tim Satgas Pengawas Oksigen menemukan sebanyak 497 tabung oksigen di suatu gudang, dan 56 tabung di toko bangunan.

BACA JUGA: RSUD Jayapura Berencana Memproduksi Oksigen Medis Secara Mandiri

"Kemudian setelah diperiksa sebanyak 273 tabung berisi oksigen, dan sisanya 280 tabung kondisi kosong," ungkapnya.

Donny menambahkan, guna menunjang kebutuhan rumah sakit maka sebanyak 273 tabung oksigen telah disalurkan ke RS yang berada di wilayah Kabupaten Sanggau.

BACA JUGA: Gubernur Kalbar Sutarmidji Lobi Malaysia untuk Memenuhi Pasokan Oksigen

Dalam kesempatan itu, Donny mengimbau masyarakat agar melaporkan kalau melihat atau mendengar ada aktivitas mencurigakan, termasuk kasus penyimpanan atau penimbunan oksigen.

"Karena saat ini masyarakat sedang membutuhkan oksigen, sehingga siapa saja yang melakukan penimbunan untuk mencari keuntungan pribadi, maka akan disanksi hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan untuk mengatasi keterbatasan dan ketersediaan oksigen di daerah, khususnya untuk kebutuhan RS, pihaknya sedang mengupayakan mendapatkan pasokan dari Batam, Kepulauan Riau, dan Sarawak, Malaysia.

"Oksigen memang terbatas, dari lima pemasok hanya dua yang bisa didatangkan dari Jakarta. Kami sudah upayakan dari Batam dan sedang lobi dengan Sarawak," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler