jpnn.com, KAPUAS HULU - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan pihaknya terus berupaya mengatasi keterbatasan dan ketersediaan oksigen khususnya untuk kebutuhan rumah sakit di wilayah yang dipimpinnya.
Sutarmidji mengaku tengah mengupayakan mendapatkan pasokan oksigen dari Batam, Kepulauan Riau (Kepri), dan Sarawak, Malaysia.
BACA JUGA: Hati-hati Penipuan Tabung Oksigen, 2 Orang Jadi Korban, Begini Modusnya
Orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Kalbar itu mengakui bahwa oksigen memang terbatas.
Menurutnya, dari lima pemasok, hanya dua yang bisa didatangkan dari Jakarta.
BACA JUGA: 33 Nelayan Korban Kapal Tenggelam belum Ditemukan, Masa Pencarian Diperpanjang Demi Kemanusiaan
“Kami sudah upayakan dari Batam dan sedang lobi dengan Sarawak,” kata Sutarmidji saat dihubungi ANTARA dari Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar, Rabu (21/7).
Mantan wali kota Pontianak yang menjabat dua periode itu mengatakan bahwa untuk mengantisipasi ketersediaan oksigen di rumah sakit di daerah, harus ada kontrol dari bupati.
BACA JUGA: Gubernur Sutarmidji Minta Distributor Oksigen Memprioritaskan Rumah Sakit
"Kepala daerah harus mengantisipasi sejak awal, jangan sudah kosong baru ribut,” ujarnya.
Sementara itu, terkait kekosongan oksigen di rumah sakit di Putussibau, Sutarmidji menyebutkan tergantung dari manajemen RS dalam mengantisipasi ketersediaan.
“Beberapa daerah yang manajemen baik tidak masalah, walaupun ketersediaan pas-pasan," ucap Sutarmidji.
Dia memastikan bahwa tidak ada pemberlakuan khusus terhadap daerah di Kalbar terkait penyediaan oksigen.
"Sepanjang ketersediaan ada, semua kami perlakukan sama. Intinya mereka (rumah sakit) harus hitung ketahanan oksigen di rumah sakit mereka," katanya.
Sutarmidji menegaskan bupati di daerah masing-masing selalu melakukan kontrol terhadap manajemen rumah sakit.
"Jadi, sangat tergantung manajemen rumah sakit dan kontrol bupati," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy