Satgas Tetap Siaga Selamatkan Ternak di Karangasem

Minggu, 05 November 2017 – 14:13 WIB
Pertemuan Ditjen PKH bersama Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, Dandim Karangasem Firman Sjafrial Agustus dan Satgas Peternakan dan Kesehatan Hewan. Foto: Istimewa

jpnn.com, BALI - Dikrektur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan, I Ketut Diarmita mengatakan upaya penyelamatan ternak tetap berjalan menegaskan meskipun status gunung Agung sudah berubah dari awas menjadi siaga.

Karena itu, Tim Satgas yang dibentuk Direktorat Jenderal PKH terus siaga dengan melakukan monitoring dan koordinasi guna penyelamatan dan penanganan ternak serta penyaluran bantuan dari berbagai pihak.

BACA JUGA: Dirjen PKH: Tim Satgas Tetap Siaga Selamatkan Ternak

“’Kami jaga peternak dan ternaknya jangan sampai ketika terjadi bencana alam mereka jadi korban, sehingga jelas SOP untuk evakuasi sapi yang aman,” tegasnya.

Ini disampaikan Diarmita usai pertemuan bersama Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, Dandim Karangasem Firman Sjafrial Agustus dan Satgas Peternakan dan Kesehatan Hewan di Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Gunung Agung, Karangasem, Bali, Minggu (5/11).

BACA JUGA: Ini Upaya Kementan Pertahankan Produksi Pertanian

Dia menjelaskan upaya penyelamatan ternak dan peternak di atas adalah amanat Bapak Menteri Pertanian agar peternak tidak merugi dalam menjual ternaknya di saat musibah.

Untuk itu, perlu ada harga acuan dalam menentukan standar harga penjualan.

BACA JUGA: Pengendalian Impor Untuk Kedaulatan Pangan

“Namun tetap yang disarankan yang dijual yakni sapi jantan,” ujarnya.

Saat ini pemerintah telah menyiapkan lokasi penampungan ternak yang terdapat pada 43 lokasi di 7 titik sebaran yakni Klungkung, Buleleng, Karangasem, Gianyar, Bangli, Tabanan, dan Gianyar.

Dari data update evakuasi di Posko, tercatat jumlah ternak yang ada di penampungan sejumlah 6.584 ekor.

“Kami minta Tim Satgas agar pengawasan di tempat penampungan ternak harus tetap memperhatikan ketersediaan pakan, obat-obatan dan pemeriksaan kesehatan,” ungkap Ketut.

“’Kegiatan ini membutuhkan banyak dana dan kami telah kerjasama dengan banyak pihak. Kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang sudah terlibat,” tambahnya.

Dia mengatakan perlu adaanya penggantian ternak yang akibat bencana letusan gunung Agung. Namun upaya ini harus dibahas dengan mekanisme dan strategi yang mengedepankan langkah akuntabilitas dan transparansi untuk meminimalisir adanya resiko pidana.

“Kami telah menyiapkan 200 ekor untuk penggantian ternak untuk ternak yang cidera. Untuk itu perlu koordonasi antar pemerintah pusat dan daerah dalam pelaksanaannya,” tuturnya.

Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri mengapresiasi semua pihak khususnya perhatian dan langkah Kementan melalui Ditjen PKH yang telah membantu proses evakuasi ternak di daerah rawan bencana.

Sekitar 200 ribu masyarakat telah dievakuasi dan turun ke tempat yang aman.

I Gusti menyebutkan hampir 30% penduduk Karangasem bertani dan beternak sapi. Peternak sapi sangat mencintai ternaknya bahkan peternak telah merasa "satu jiwa" dengan ternaknya.

"Jika orangnya selamat, maka sapinya juga harus selamat", ungkapnya.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Bawang Merah di Enrekang Rp 12 Ribu


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kementan  

Terpopuler