BACA JUGA: Joana Alexandra, Iri Lihat Teman Lajang
Semua sukses menyedot perhatian.Mengenang masa kejayaan tersebut, tidak sedikit produser yang tertarik untuk mendaur ulang film itu
Sedikit berbeda, Putrama tidak membuat versi remake
BACA JUGA: Aa Gym-Teh Ninih Resmi Cerai
Dengan kreativitas serta adaptasi yang disesuaikan dengan masa sekarang, dia membuat CSB yang benar-benar baru"Film Catatan Harian si Boy bukanlah remake, tapi lebih pada regenerasi Boy
BACA JUGA: Bintang Jackass Tewas, Twitter Panas
Yang ingin saya angkat dalam film ini adalah esensi dan dampaknyaBoy zaman dulu bisa berdampak positif terhadap generasi sekarang," jelas Putrama dalam press screening di Epicentrum XXI kemarin (21/6).Upaya Putrama membuat versi baru film tersebut cukup berhasilSemua karakter yang ditampilkan serta alur yang disajikan adalah baruYang menjadi benang merah antara CSB dulu dan sekarang adalah sebuah buku harian milik si BoyLima pemeran yang dihadirkan juga berbeda, meski memiliki kesamaan karakter dengan pemeran terdahulu.
Karakter si Boy disandingkan dengan sosok Satrio (Ario Bayu), sedangkan Nuke yang dulu dimainkan Ayu Azhari menjadi Natasha (Carissa Putri)Kehadiran pemain-pemain terdahulu seperti Onky Alexander, Didi Petet, Btari Karlinda, dan Leroy Osmani minus Ayu Azhari turut meramaikan versi baru CSB ini"Kami sengaja melibatkan bintang-bintang film CSB zaman duluSelain melengkapi film, rasa kangen penggemar setia CBS bisa terobati," jelas Putrama.
Kemasan cerita juga berbedaSi pemeran utama Satrio tidak digambarkan seperti Boy pada masa ituSatrio bukan pemuda kayaDalam film berdurasi 98 menit tersebut, dia hanya pekerja bengkel milik Nina yang diperankan Poppy Sovia.
Alur cerita yang disuguhkan pun jauh berbedaBisa dibilang, Catatan Harian si Boy yang akan tayang di bioskop pada 1 Juli itu merupakan pengembangan CSBMeski begitu, alurnya tidak monoton dan cukup berwarnaApalagi disertai adegan drifting ala film Fast and Furious yang digeber di bagian awalPembalap Rifat Sungkar dan Rizal Sungkar pun didapuk memerankan adegan driftingTidak hanya itu, Putrama juga menyuguhkan dialog yang cerdas serta menghibur.
Lewat tokoh Andi (Abimana Arya) dan Herry (Albert Halim), joke-joke segar disajikan dengan apikPutrama juga menyisipkan kata-kata kasar yang hebatnya tidak kena sensor"Alhamdulillah, tidak ada dialog kami yang disensorKami senang penonton bisa tertawa karena ada joke-joke segarKami memang sengaja pilih kata-kata yang dekat dengan kehidupan sehari-hari," paparnya.
Persiapan hingga proses syuting film tersebut memakan waktu hampir tiga tahunNamun, proses yang lama itu rasanya terbayar meski pembuatan film menelan biaya cukup besarCo-producer film tersebut, Reza Hidayat, mengakui bahwa bujet pembuatan film itu lebih dari Rp 5 miliar"Ya memang bujetnya melebihi Rp 5 MTapi, nggak sampai Rp 10 MKami berusaha tetap efektif," ujarnya(ken/ayi/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Carissa Putri Tutupi Rencana Pernikahan
Redaktur : Tim Redaksi