Satu Dekade Hugo Chavez Memimpin Venezuela

Ubah Nasib Kaum Papa, Remaja DO Jadi Produser Televisi

Selasa, 03 Februari 2009 – 07:12 WIB
Foto : AP

Sepuluh tahun bukan rentang waktu yang panjang dalam perjalanan sebuah bangsaTapi, Presiden Venezuela Hugo Chavez berhasil menjadikan satu dekade kepemimpinannya bermakna

BACA JUGA: Sulap Rumah Jadi Bonbin Mini

Kemarin (2/2), bersama seluruh rakyat Venezuela, Chavez memperingati hari jadi pemerintahannya.

----

JIKA ditanya perubahan nyata apa yang ditorehkan Chavez di negara berpenduduk lebih dari 28 juta jiwa itu, jawabannya hanya satu: Mengentaskan kaum papa dari kubangan kemiskinan
Selama satu dasa warsa memerintah, pemimpin 54 tahun itu menggelontor masyarakat miskin dengan sejumlah besar program sosial

BACA JUGA: NHK Saingi CNN via Kanal Bahasa Inggris

Mulai dari pemberantasan buta aksara, pemerataan kesehatan hingga pelosok desa dengan mendatangkan dokter Kuba, perbaikan gizi cuma-cuma hingga beras murah bersubsidi
Dia sendiri menyebut program-program tersebut misi.

Kisah Jose Luis Ramirez menjadi contoh konkret keberhasilan misi Chavez

BACA JUGA: Ledakkan Diri di Markas Polisi, 21 Tewas

Bapak enam anak itu tidak pernah membayangkan kehidupannya akan berubah drastis dalam waktu 10 tahunTerutama sejak dia menjadi melek aksara setelah mengikuti program bebas buta huruf dan menekuni pelatihan TV"(Sekarang) saya dianggap sebagai pemimpin dalam komunitas," ujar pria yang terpaksa putus sekolah saat berusia 13 tahun itu, seperti dilansir The Christian Science Monitor.

Sukses mengikuti program bebas buta aksara dan pelatihan TV, saat ini, Ramirez tercatat sebagai produser di salah satu stasiun televisiTidak puas sukses seorang diri, dia pun lantas ikut menggalakkan program-program sosial ChavezDia ikut sibuk menularkan ilmu-ilmu yang dimiliki kepada rekan-rekannya yang miskinDi hari peringatan satu dekade pemerintahan Chavez kemarin (2/2) Ramirez menegaskan bahwa nasib kaum papa Venezuela bisa berubah.

Meski sukses mengubah nasib sebagian besar masyarakat miskin, Chavez tetap terus memanen kritik dari lawan-lawan politiknyaApalagi, demi mendanai misi-misinya, musuh besar Amerika Serikat (AS) tersebut harus "menyia-nyiakan" simpanan minyak bumi negaraSaat popularitasnya menanjak di mata kaum miskin, Chavez juga harus menghadapi kenyataan bahwa angka kejahatan di negeri Amerika Selatan tersebut meningkatDemikian juga dengan angka inflasinya.

"Selama sepuluh tahun terakhir, hanya ada satu hal yang bisa dibanggakan Hugo Chavez dan itu menjadi pertanyaan sosialKini, perang melawan kemiskinan menjadi agenda di setiap sektor pemerintahan," kritik Teodoro Petkoff, seorang editor surat kabar nasionalBelum lagi, fenomena polarisasi yang dia munculkanSejak menjabat sebagai presiden pada 2 Februari 1999, tokoh anti-neoliberalisme itu semakin menumbuhsuburkan polarisasi yang diwariskan para pemimpin sebelumnya.

Chavez selalu menyebut lawan-lawan politiknya sebagai pendukung oligarkiSementara, dia sendiri menerapkan beberapa aturan mutlak yang lantas berbuah pergolakan politikSalah satunya, keputusan untuk tidak memperpanjang izin penyiaran bagi stasiun-stasiun TV swasta yang kritis terhadap pemerintahannyaDalam kurun satu dekade itu pula, Chavez menyeret Venezuela semakin jauh dari ASBeberapa kali dia menjuluki presiden Amerika saat itu, George WBush, dengan istilah tidak pantasMulai dari keledai sampai setan.

Namun, kendati demikian, tetap lebih banyak dukungan ketimbang kritik yang mengalir untuk ChavezSetidaknya, itulah fenomena yang terjadi di dalam negeriMeski banyak dicerca, Chavez tetap disayang rakyat VenezuelaSebab, bagi negeri yang sebagian besar penduduknya masih hidup di bawah garis kemiskinan itu, Chavez adalah pahlawan"Dia jauh lebih berjasa bagi kaum papa ketimbang presiden-presiden sebelumnya," tandas tokoh El Valle, kawasan kumuh yang dientaskan Chavez dari keterpurukan(hep/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hamas, Israel, dan Otoritas Palestina Setuju Gencatan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler