Satu Korban Rabies di Padang Meninggal

Kamis, 24 April 2014 – 15:35 WIB

jpnn.com - PADANG - Satu korban positif rabies yang dirawat di RSUP M Djamil Padang akhirnya meninggal dunia. Penurunan kondisi dan virus yang sudah menyebar tubuh MR (6), warga Bukik Gombak, Kecamatan Koto Tujuh, Kabupaten Sijunjung itu akhirnya membuat dirinya tidak bisa bertahan.

Informasi yang diterima POSMETRO PADANG (grup JPNN), Kamis (25/4), korban rabies tersebut meninggal pada Selasa (23/4) malam. MR yang terkena gigitan musang liar seminggu yang lalu, tapi baru diketahui, sempat dilarikan ke RSU Kota Solok dan dirujuk ke RSUP M Djamil Padang karena kondisinya sangat parah.

BACA JUGA: Heboh Video Sekelompok Remaja Gerayangi Siswi SMP

Humas RSUP M. Djamil Padang, Gustafianof mengatakan, korban tersebut awalnya masuk pada Selasa sore dan sempat dirawat di IGD, kemudian dipindahkan ke ruangan Petri Penyakit Dalam.

“Saat pertama masuk memang dia menunjukkan gejala rabies dan sudah diberikan vaksin untuk penanggulangannya,” jelas Gustafianof.

BACA JUGA: Ubah Jumlah Suara, Anggota KPU Kutim jadi Tersangka

Namun, usai magrib, kondisi MR menurun dan suhu panas badannya semakin meningkat. Tim dokter yang menangani MR langsung memeriksanya, dan ternyata virus tersebut sudah masuk ke organ bagian dalamnya.

”MR tidak bisa bertahan lagi karena virus itu sudah masuk ke jantung dan paru-parunya,” tukas Gustafianof.

BACA JUGA: Ngaku Coblos Dua Kali karena Mabuk

Pihak keluarga sendiri mengaku pasrah dengan kejadian tersebut dan langsung membawa jenazah korban ke kampung halamannya di Cupak Tangah, Solok.

“Kita menduga, korban ini tidak dapat bertahan karena virus rabies akibat gigitan musang itu,” ucapnya.

Menurutnya, warga yang terkena gigitan HPR (hewan penyebar rabies) akan mendapatkan perawatan berupa pemberian suntikan vaksin anti rabies (VAR). Akibat gigitan HPR ini baru akan terlihat selama 30-50 hari kemudian, dengan gejala awal antara lain hilang nafsu makan, sakit kepala, tidak bisa tidur kemudian demam tinggi disertai mual-mual dan muntah.

Selanjutnya korban akan mengalami kesakitan di sekujur tubuh, dari mulut mengeluarkan air liur yang banyak serta menggonggong layaknya seekor anjing, jika lamban ditangani maka korbannya dapat meninggal dunia.

”Untuk kalangan warga yang terkena gigitan HPR baik oleh anjing, kucing maupun monyet agar segera membersihkan bekas luka gigitan dengan air bersih dan sabun serta segera berobat ke dokter maupun rumah sakit terdekat, termasuk juga musang ataupun tikus,” ujarnya.

Untuk itu, warga diminta agar waspada sehingga tidak menjadi korban dari gigitan hewan berbahaya tersebut terutama yang hidup liar. Selain itu pihaknya juga mengimbau kalangan dinas terkait lainnya agar segera melakukan eliminasi hewan penyebar rabies, sehingga tidak membahayakan masyarakat.(ag/ris/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BMKG Ingatkan Tarakan Waspada Angin Kencang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler