Satu Korporasi di Kalbar jadi Tersangka Pembakar Lahan

Selasa, 22 September 2015 – 08:59 WIB
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Kepolisian terus menyidik dan menyelidiki dugaan pembakaran lahan serta  hutan di wilayah Kalimantan dan Sumatera, termasuk Kalimantan Barat.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menegaskan bahwa sampai saat ini sudah 10 korporasi di wilayah Kalimantan dan Sumatera yang dijadikan tersangka dugaan pembakaran lahan. Salah satunya, kata Haiti, yakni sebuah perusahaan di Kalimantan Barat.

BACA JUGA: Ketika Sukhoi TNI AU Siap Kejar dan Turunkan Pesawat Asing

"Sudah ada 10 tersangka korporasi di Sumatera dan Kalimantan. Di Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah," kata Kapolri menjawab Pontianak Post (Grup JPNN) saat dihubungi telepon selulernya, Senin (21/9) malam.

Hanya saja orang nomor satu di Korps Bhayangkara ini tak menjelaskan detail nama maupun lokasi perusahaan. Yang jelas, kata Kapolri, dari 10 itu salah satunya di Kalbar.

BACA JUGA: Gayus Nongkrong di Restoran, Ini Komentar Kapolri

"Iya, ada dari Kalbar satu," tegas jenderal bintang empat jebolan Akademi Kepolisian 1982 ini.

Lebih lanjut Haiti mengatakan, untuk tersangka perorangan di wilayah Kalimantan dan Sumatera sudah lebih 160 yang ditetapkan. Haiti menegaskan, Polri akan terus mengembangkan kasus tersebut.

BACA JUGA: Orang yang Berintegritas gak Mau jadi Sipir

Sementara, Kepala Polda Kalbar Brigjen Arief Sulistyanto saat coba dikonfirmasi, Senin (21/9) malam, belum bersedia mengangkat telepon selulernya. Pada bagian lain, kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sungai Asam, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, berangsur padam setelah dilakukan water boombing oleh Helikopter Bolcow dan Kamov, Senin (21/9).

“Sei Asam sudah diboombing. Sudah dilaporkan Manggala Agni berangsur padam,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalbar TTA Nyarong, Senin (21/9).
               
Nyarong menambahkan, selain water boombing, rencananya juga akan dilakukan operasi darat bersama-sama untuk memadamkan api.

“Tadi (kemarin) waktu rapat di kantor Bupati KKR sudah direncanakan akan dilakukan juga operasi darat secara bersama-sama,” katanya.
               
Kebakaran hutan dan lahan terjadi di sejumlah wilayah Kalimantan dan Sumatera,  telah menyebabkan puluhan ribu masyarakat menderita inspeksi saluran pernafasan akut.

“Penderita ISPA di Kalbar 21.130 jiwa,” tegas juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, Senin (21/9).

Sedangkan di Kalimantan Tengah ada 3.906 jiwa penderita ISPA, Jambi 20.826 jiwa, dan Riau 30.144 jiwa. Sementara itu, berdasarkan Satelit Terra Aqua Senin (21/9) pukul 05.00, terdeteksi 208 titik api di Kalimantan. Titik api itu tersebar 11 di Kalbar, enam di Kalimantan Selatan, 154 di Kalteng, 33 di Kalimantan Timur, dan empat di Kalimantan Utara.     

Jarak pandang pada pukul 6.00 kemarin (21/9) di Kota Pontianak 2000  meter, Ketapang 1.200 meter. Kemudian, di Sampit 100 meter, Palangkaraya 200 meter, Muara Teweh 100 meter, Sanggu-Buntok 100 meter dan Banjarmasih 500 meter.

“Kualitas udara di Pontianak 88 (atau) Sedang,” kata Sutopo.           
               
Sedangkan di Sumatera terdapat 399 titik api. Yakni 39 di Jambi, 19 di Kepulauan Bangka Belitung, satu di Kepulauan Riau, 20 di Lampung, 189 di Riau, dua di Sumatera Barat, 124 di Sumatera Selatan dan lima di Sumatera Utara. Jarak pandang Pekanbaru 6000 meter, Padang 4000 meter, Jambi 400 meter, Palembang 2000 meter. Kualitas udara di Pekanbaru 136 sedang, Palembang 162 tidak sehat, Banjarbaru 136 sedang.

“Hal ini mengindikasikan secara umum kondisi mulai membaik,” katanya.

Dia mengatakan, pemadaman di darat dan udara terus dilakukan.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rupiah Jeblok karena Kinerja BI, Kok Marahnya ke Presiden Jokowi?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler