jpnn.com, JAKARTA - Salah satu karyawan Pegadaian di Divisi Strategic Human Capital (SHC) Kantor Pusat Jakarta meninggal karena Covid-19 pada Rabu (1/4) kemarin.
Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian R. Swasono Amoeng Widodo menuturkan seluruh keluarga besar perseroan ikut berduka atas meninggalnya salah seorang putra terbaik di perusahaan.
BACA JUGA: Pegadaian Permudah Masyarakat Beribadah Umrah
"Kami semua kehilangan sosok seorang pekerja keras yang selama ini bekerja dengan dedikasi tinggi. Kabar meninggalnya beliau tentu sangat mengejutkan kami semua, mengingat saat terakhir bekerja pada Rabu, 18 Maret 2020 yang bersangkutan masih tampak sehat,” ungkap Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian Swasono dalam siaran persnya, Jumat (3/4).
Terkait dengan Covid-19, Amoeng menjelaskan Pegadaian sudah berusaha untuk mengurangi risiko karyawan terkena Covid-19 dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh melalui vaksinasi influenza secara bertahap sesuai ketersediaannya.
BACA JUGA: Lebarkan Sayap Bisnis, Pegadaian Gandeng BUMN, Perusahaan Swasta dan UMKM
Vaksinasi influenza untuk tahap pertama diberikan kepada seluruh karyawan baik tetap maupun outsource yang berada di Kantor Pusat dan Kantor Wilayah Jakarta serta kantor layanannya.
Selain itu, sejak 19 Maret 2020 manajemen sudah menerapkan sistem kerja dari rumah (Work From Home/WFH), dan hingga sekarang 90 persen dari karyawan di Kantor Pusat sudah melakukan WFH.
BACA JUGA: Penyebab Utama Produk Gadai Pegadaian Menurun
Bahkan sejak isu Covid-19 merebak, PT Pegadaian sudah membentuk gugus penanganan Covid-19 di tingkat pusat dan wilayah, dikenal dengan command centre penanggulangan covid-19.
Pegadaian juga sudah meminta seluruh unit kerja di kantor pusat untuk disinfektan setiap dua atau tiga hari sekali.
"Pada 17 Maret 2020, telah dilakukan sosialisasi Covid-19 untuk semua divisi,” papar Amoeng.
“Di tengah suasana duka ini, kami akan melakukan tracing terhadap karyawan yang mungkin sempat berinteraksi dengan almarhum, untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19. Selanjutnya akan dirujuk ke rumah sakit untuk dapat melakukan rapid test,” katanya.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy