jpnn.com, MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) HM Nurdin Abdullah mengatakan, satu dari dua positif penderita COVID-19 meninggal dunia di RS Siloam Makassar, pada 15 Maret 2020.
Nurdin mengatakan, pasien Covid-19 telah meninggal sebelum hasil uji laboratoriumnya keluar dari pemeriksaan di Jakarta.
BACA JUGA: Terus Bertambah, Warga Purwakarta Berstatus ODP Covid-19 jadi 45 Orang
Ia menjelaskan, kasus pasien Covid 285 baru kembali dari melaksanakan umrah, seminggu kemudian mengeluhkan demam dan sesak kemudian dirawat di RS Siloam Makassar.
"Setelah dilaksanakan foto thoraks menunjukkan pnenumonia di kedua paru-paru. Sebelum diambil sampelnya, yang bersangkutan telah meninggal dunia pada 15 Maret," ujar Nurdin dalam konferensi pers di Makassar, Kamis (19/3) malam.
BACA JUGA: Kabar Baik dari Peneliti soal Virus Corona di Indonesia, Semoga Saja
Dia mengatakan, almarhumah sejak meninggal belum dipastikan apakah terjangkit Covid-19 karena baru hari ini hasilnya keluar dan dinyatakan positif mengidap Covid-19.
"Jadi sebelum kami terima hasil labnya dari Jakarta, almarhumah sudah meninggal," katanya.
BACA JUGA: Bu Risma Punya Cara Melawan Virus Corona
Sementara untuk terduga kedua yakni kasus Covid 286 (laki-laki), kata dia, masuk rumah sakit dengan keluhan demam dan batuk.
Pasien ini melakukan kontak dengan penderita Covid-19 sebelumnya dan hasil rontgen hasil pnenumonia dilakukan pengambilan sampel dan hari ini juga telah diketahui.
"Yang bersangkutan (pasien covid 286) telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dan bahkan sesuai laporan dokter sudah meminta untuk keluar (dari rumah sakit). Bahkan sempat guyon (belum tahu hasil labnya), lama tidak makan konro.(makanan khas Makassar). Tapi kami tentu melakukan observasi karena hasil labnya dinyatakan positif," ujarnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti