jpnn.com, BUENOS AIRES - Kerusuhan pecah di penjara Argentina setelah seorang sipir dinyatakan positif virus corona, Jumat (24/4). Ribuan napi yang takut terinfeksi mengamuk dan menuntut segera dibebaskan.
Polisi langsung mengepung Penjara Villa Devoto, Buenos Aires, tak lama setelah kerusuhan pecah. Sementara di dalam, sekitar 2.200 napi telah mengambil alih penjara.
BACA JUGA: Ini 5 Fakta Penjara Mengerikan Wakefield, Tempat Reynhard Sinaga Dihukum
"Kami menolak mati di penjara," bunyi salah satu spanduk yang dibentangkan para napi di atap penjara.
Situasi mereda sembilan jam kemudian, setelah perwakilan para napi setuju bertemu perwakilan pemerintah hari ini, Sabtu (25/4). Media setempat melaporkan tidak ada korban dalam kerusuhan ini.
BACA JUGA: Tiga Provokator Penolakan Jenazah Positif Corona Terancam Tujuh Tahun Penjara
Para napi itu menuntut agar mereka yang berisiko tinggi tertular virus corona dipindahkan jadi tahanan rumah, perlindungan yang lebih ketat dari pandemi dan pengampunan beberapa hukuman.
BACA JUGA: Virus Corona Sudah Menyebar di Penjara Turki, Tiga Napi Tewas
Mereka juga meminta proses pembebasan yang sudah berlangsung sebelum wabah terus dilanjutkan.
Sejumlah kerusuhan telah terjadi di penjara Argentina sejak wabah virus corona menyerang negara Amerika Selata tersebut. Terparah adalah kerusuhan di Florencio Varela, Buenos Aires yang menewaskan satu napi dan melukai 20 lainnya.
Argentina sejauh ini telah melaporkan 3.400 kasus virus corona dan 167 kematian. Untuk mencegah penyebaran wabah, pemerintah telah memberlakukan lockdown sejak 20 Maret lalu. (AFP/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil