jpnn.com - PALANGKA RAYA - Sebanyak 90 ekor Trenggiling dan 30 kantong isi perut dimusnahkan di halaman Satuan Polisi Hutan Reaksi Cepat (SPORC) Jalan RTA Milono km 8, Rabu (2/4) sekitar pukul 14.00.
Meskipun sempat turun hujan, proses pemusnahan secara simbolis tetap dilakukan. Pembakaran itu dipimpin oleh Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam kementrian Kehutanan Sonny Partono yang didampingi Kadishut Prov Kalteng Sipet Hermanto, Kepala BKSDA Hariadi, Kepala Sporc Brigade Kalaweit Irmansyah, perwakilan Kejati Anggar Mama Sigai dan Perwakilan DirKrimsus Polda AKBP Ohoi Ulun.
BACA JUGA: Anggota Sabhara Dibekuk Saat Pesta Narkoba
Puluhan daging Trenggiling beku tersebut merupakan hasil kerja keras dari SPORC, dibantu pihak kepolisian dalam mengungkap perburuan ilegal hewan dilindungi yang terjadi dua bulan yang lalu di Desa Kalawa Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau. SPORC berhasil mengamankan Yunendi alias Nendi, 24 dan telah divonis oleh pengadilan 3 bulan kurungan.
Mendengar dari penjelasan yang disampaikan oleh perwakilan dari Kejati tentang vonis yang diberikan kepada tersangka, Sony Partono angkat bicara, diapun mengatakan hukuman yang diterima sangat ringan dan berbanding terbalik dengan keuntungan yang akan diperoleh tersangka.
BACA JUGA: Dosen IAIN Ditikam Rampok Usai Salat Subuh
"Saya pun heran hukuman yang diterima tersangka sangat ringan, mungkin masing-masing daerah sepertinya berbeda dalam mengatur perda tentang satwa," katanya seusai acara.
Atas kasus ini, pihaknya mengatakan akan membuat laporan ke Menteri Kehutanan agar mengimbau melalui Mahkamah Agung terkait peraturan dan UU tentang satwa langka di Indonesia khususnya Kalimantan Tengah.
BACA JUGA: Pura-pura Tanya Hasan Basri Durin, Sikat Rp28 Juta
"Kami akan bikin jera pemburu satwa langkah, satwa langka jangan sampai punah. Kalau punah, apa yang kita banggakan terhadap satwa di daerah dan negara kita," ungkapnya.
Untuk diketahui , hewan mamalia bernama latin Manis Javanica ini mempunyai harga yang cukup mahal. Di Surabaya harga per ekor sudah sekitar Rp 250 ribu, sedangkan kulitnya mencapai Rp 1,5 juta dan yang lebih mengiurkan kalau sudah sampai luar negeri satu sisik Trenggiling bisa dihargai USD 1. "Untuk itu peran masyarakat sangat membantu untuk menjaga hewan langka agar tidak punah. Kebanyakan Trenggeling ini di ekspor ke Tiongkok, dimana buat campuran bahan kosmetik dan juga buat obat," bebernya. (ram/abe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sering Nonton Film Porno, Pelajar Cabuli Bocah
Redaktur : Tim Redaksi