Satu Suara Rp 500 Juta?

Sabtu, 21 Mei 2011 – 11:41 WIB
TUNGGU - Peserta Kongres PSSI saat menunggu kepastian kelanjutan kongres. Foto: Charlie Lopulua/Indopos.
JAKARTA - Awal Mei lalu, pengelola Deltras Vigit Waluyo pernah mengatakan kepada media dirinya mendapat dana 250 juta dari salah satu bakal calon Ketum PSSI periode 2011-2015Imbal balik dari uang itu, tentu saja agar klubnya memilih bakal calon yang memberi uang

BACA JUGA: Agum Sampai Sulit Keluar Ruangan

Tapi pernyaaan itu besoknya dibantah oleh salah satu anggota tim sukses bakal calon yang disebutkan Vigit.

Kejadian itu membuktikan jika isu politik uang dalam Kongres PSSI tak terbantahkan
Dari investigasi media ini kepada beberapa pihak terkait dengan kongres, jula beli suara jelas-jelas terjadi

BACA JUGA: Atlet Pelatnas Diberi Kesempatan Masuk TNI

"Saya pernah dititipi uang beberapa kali untuk pemilik suara di Jatim, oleh salah satu calon
Seingat saya, tiga kali saya dititipi

BACA JUGA: Kecewa Masalah Gaji, Trinidad Ogah Bertahan

Nilainya lebih dari 100 juta," kata salah satu sumber yang namanya tidak mau dikorankan"Tujuannya jelas, si penerima harus memberikan suaranya pada kongres nanti," lanjutnya.

Malam menjelang kongres kemarin, media ini pun menemui beberapa calon yang berkompetisi di kongresSalah seorang pun segera membenarkan jika politik uang mewarnai kongres kemarinPria yang sudah lama berkecimpung di dunia sepakbola tanah air itu, bahkan mengaku mendapat informasi dari "orang-orangnya" jika ada salah satu calon yang menghargai satu suara hingga Rp 500 jutaTapi uang sejumlah itu tidak diberikan seluruhnya dalam satu termin, melainkan bertahap.

"Yang 200 juta sudah diberikan lebih dulu dalam dua sesiInformasinya, yang 300 juta akan diberikan setelah kongres dan jika calonnya lolos," ungkapnya.

GH Sutedjo, salah satu calon Wakil Ketum dan anggota Exco yang mundur dari pencalonan dengan alasan tidak tahan dengan intrik yang terjadi, tidak menampik jika ada politk uang dalam kongres"Saya tidak bisa menjelaskan dengan detil adanya dugaan ituTapi, ada pemilik suara yang menyampaikan kepada saya, anda punya dana berapa sehingga berani majuIndikasi adanya money politic saya tangkap dari situ," kata Sutedjo.

Banyaknya calon dalam Kongres PSSI juga seolah menjadi ladang bagi pemilik suara yang tidak bertanggungjawab untuk mengeruk duit banyakMenjelang kongres, mereka ditengarai menjajakan suaranya untuk mendapatkan penawaran tertinggiBayangkan, berapa duit yang bisa dikantongi dengan adanya 18 calon Ketum, 16 calon Waketum, dan 51 calon Exco (sembilan nama akan terpilih)Belum lagi (dari) calon-calon yang sebelumnya berniat maju tapi tidak lolos.

"Saya pernah secara langsung didatangi pemilik suaraDia bercerita sudah mendapat uang Rp 25 juta dari calon lainLalu dia bilang, kalau saya mau memberi lebih, maka suaranya akan diberikan kepada sayaKondisi ini sudah gilaApa jadinya jika persepakbolaan bersih yang kita cita-citakan dimulai dengan hal-hal begini? Saya apa adanya sajaSaya katakan kepada pengusung saya, jika saya tidak akan membagi-bagikan uang agar saya terpilihItu prinsip saya," kata salah satu calon Exco.

Pemilik suara sendiri juga mengakui jika saat ini adalah kesempatan mencari uang sebanyak-banyaknya"Itu bukan hal aneh lagi dalam kongres pemilihanBagi para calon, siapkan saja amplopnya yang banyak," kata salah seorang Ketum Pengprov PSSI(ali)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Kini Terancam Sanksi FIFA


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler