jpnn.com - PURBALINGGA - Salah satu tempat hiburan di Purbalingga diperiungatkan Polres Purbalingga karena dinilai tidak mematuhi aturan main. Periungatan itu disampaikan terkait munculnya gejolak di masyarakat.
“Kami akui pernah ada sedikit gejolak salah satu hiburan malam di salah satu ruas jalan di kota. Namun kita sudah lakukan pendekatan kepada tokoh ormas dan mereka menyerahkan kepada polisi dan sudah menyadari. Kita juga sudah peringatkan tempat hiburan tersebut untuk mematuhi aturan main,” papar Kapolres Purbalingga, AKBP I Ketut Suwitra Adnyana SIK seperti diberitakan Radar Banyumas (Grup JPNN).
BACA JUGA: PNS Dilarang Terima Parsel
Dia menegaskan, siapapun yang menemukan adanya penyimpangan tempat hiburan yang tetap beroperasi pada Ramadhan ini diminta melaporkan ke Polres.
“Jika siapapun seseorang maupun suatu ormas menemukan adanya penyimpangan tempat hiburan yang meresahkan, segera laporkan kepada kami. Kita akan turun dan segera meminta tempat hiburan yang diduga meresahkan selama Ramadan untuk menyesuaikan diri. Jadi tidak asal pembersihan (Sweeping) itu,” tegasnya, Selasa (23/7) usai rakor dengan pemkab di Mapolres Purbalingga.
BACA JUGA: Warga Demo Desak Pembubaran FPI
Dia menambahkan, organisasi massa apapun di Purbalingga dilarang keras melakukan sweeping tempat hiburan. Pasalnya, selain bukan kewenangan mereka, sweeping oleh ormas diduga bisa menimbulkan persoalan baru, berupa konflik atau kekerasan.
Suwitra juga mengatakan, akan menindak tegas jika ada ormas yang sampai melakukan perbuatan anarkis dan pidana melalui sweeping itu. Namun menurutnya, di kabupaten Purbalingga hingga Ramadan hampir setengahnya, belum ada tindakan sweeping seperti itu.
BACA JUGA: Istri Kepala Daerah di Sultra Berebut Kursi di Pileg 2014
Dia juga mengatakan, kejadian di sejumlah wilayah baik tahun ini maupun yang tahun lalu seharusnya bisa menjadi pelajaran berharga bagi semua elemen masyarakat. Karenanya semua harus terkoordinasi dan tidak asal main aturan sendiri. Terutama saat menemukan tempat yang dinilai meresahkan masyarakat.
“Laporkan saja kepada kami maupun polsek terdekat. Tentunya akan kita kordinasikan bersama. Jadi bisa menekan persoalan baru berupa tindak anarkisme,” katanya.
Pihaknya meminta semua elemen masyarakat bisa mewujudkan situasi kamtibmas selama Ramadan dan lebaran ini dengan baik. Karena, jika tidak bisa mengendalikan diri, semua bisa tersulut dan berpotensi tidak baik.
“Masyarakat di desa dan kota juga diminta tetap bisa menjaga kerukunan. Terutama saat mulai datang para kerabat maupun pemudik yang bisa saja ada yang membawa pengaruh buruk,” tambahnya.
Pengurus Daerah Muhammadiyah Purbalingga, HM Muzni Tanwir mengaku prihatin dengan masih adanya sejumlah tempat yang diduga menjadi lokasi perbuatan tidak senonoh. Padahal lokasinya di perkotaan. Demikian juga dengan Pengurus NU Purbalingga, KH Supono Mustajab SSos MSi yang mengaku melihat dengan mata kepala sendiri adanya perbuatan tidak senonoh di bulan Ramadan.
“Kita sudah sampaikan kepada Kapolres dan akan ditindaklanjuti agar tidak terjadi anarkisme,” papar kedua tokoh itu, kemarin (23/7). (amr/bdg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-gara Petasan Tower Terbakar
Redaktur : Tim Redaksi