jpnn.com - CIAMIS – Komandan Kodim 0613 Ciamis Letkol Inf Rudy Jan Pribadi mengatakan, satu ustadz di Ciamis berinisal FA memberikan komentar dukungan kepada Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
“Betul, kami ketahui yang memberi berkomentar tentang ISIS salah satunya pimpinan pondok pesantren di Kecamatan Cisaga bernama Ustadz FA,” papar Rudy usai acara pelantikan anggota DPRD Ciamis Selasa siang (5/8).
BACA JUGA: Tidak Ada Formasi Guru di Pendaftaran CPNS 2014
Rudy mengatakan data-data soal FA sudah dimilikinya. Murid-murid di pesantren FA hanya keluarga sang ustadz. Terlebih Ustadz FA memiliki empat istri dan 24 anak. “Kebanyakan (yang mengaji, red) putranya dan istrinya,” papar Rudy.
Kodim 0613 Ciamis, kata dia, mengawasi ketat ponpes tersebut. Dia terus memantau ponpes tersebut. ”Kita lakukan pengawasan ektra waspada. Kita takut kebobolan,” ucapnya. Sampai saat ini, aktivitas di pondok pesantren tersebut dinilainya terbilang normal.
BACA JUGA: Hindari Colekan Pria, ABG Tabrak Trotoar
Menjawab pertanyaan wartawan soal rencana penutupan pesantren itu, pihaknya akan meneruskannya kepada pemerintah.
Lalu apa tanggapan Bupati Ciamis Drs H Iing Syam Arifin soal adanya salah satu pentolan ponpes di Ciamis yang diduga memberikan dukungan kepada ISIS? Orang nomor satu di Pemkab Ciamis itu akan mendalami informasi tersebut. “Tapi yang penting wilayah Ciamis tetap kondusif dan harus tetap dijaga,” harap Iing.
BACA JUGA: Honorer K2 Gagal Tes Diminta Lengkapi Berkas
Iing berharap warga Ciamis tidak terprovokasi dengan adanya dukungan sang ustadz itu kepada ISIS. Dalam waktu dekat, Iing akan mengadakan pendekatan dan memberi pemahaman kepada warga mengenai ISIS.
”Pada intinya, presiden sudah jelas menolak ISIS, Pemerintah Kabupaten Ciamis pun secara tegas menolak, karena kita negara kita kan, Negara Kesatuan Republik Indonesia, “ tegas Iing.
Di Tasik, Polres Tasikmalaya segera mengumpulkan beberapa tokoh pemuda, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pesantren. Hal itu mengantisipasi pengaruh ISIS di wilayah hukumnya. Demikian dikatakan Kapolres Tasikmalaya AKBP Wijonarko kemarin.
"Karena dengan semuanya bisa meneruskan ke tingkat di bawah untuk mengimbau agar tidak mudah terpengaruh," ujarnya.
Saat ini, kata dia, pihaknya belum mencium gerakan ISIS di wilayah hukumnya. Meski begitu pihaknya mengaku akan melakukan upaya pencegahan.
Terpisah Kepala Kesbang Kabupaten Tasikmalaya Iwan Setiawan mengikuti arahan Menkopolhukam Djoko Suyanto bahwa ISIS terlarang di Indonesia.
Sama dengan polisi, pihaknya belum menerima laporan atau temuan adanya kegiatan ISIS di wilayah Tasikmalaya. Meski demikian pihaknya akan terus melakukan upaya pencegahan. "Kita antisipasi ke daerah-daerah," ujarnya. (isr/gna)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelombang Tinggi, 27 Ribu Pemudik Belum Kembali
Redaktur : Tim Redaksi