Satwa Dicekoki Miras, Pengelola Taman Safari Lapor Polisi

Kamis, 16 November 2017 – 00:54 WIB
Ilustrasi Foto: dok.Indopos

jpnn.com, BOGOR - Ulah sekelompok pengunjung Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua Bogor mencekoki satwa dengan minuman beralkohol jenis anggur merah, bikin publik geram.

Dalam video berdurasi 60 detik yang beredar di media sosial kemarin, seorang pria tampak memberi minuman berwarna merah muda yang diduga minuman keras ke sejumlah hewan.

BACA JUGA: Resmi! KPK Sudah Keluarkan Perintah Penangkapan Setnov

Video yang diduga direkam menggunakan kamera selular itu diambil dari dalam mobil. Sekilas terlihat dua pria dan satu wanita berada di dalamnya.

Video itu lalu memperlihatkan aksi pengunjung mencekoki satwa seperti kuda nil, rusa, dan zebra. Kemudian sesekali mereka tertawa puas usai mencekoki satwa dan mengucap kata-kata candaan.

BACA JUGA: Kronologis Baku Tembak Brimob vs KKB, Brigpol Firman Tewas

Di awal video, mereka menyemprotkan miras ke mulut kuda nil. Video selanjutnya, mereka seolah hendak memberi rusa wortel namun malah memasukkan minuman yang dari mereknya diduga kuat miras. Sontak aksi mereka dikecam para warganet di berbagai media sosial.

Kejadian itu direspons cepat oleh manajemen TSI yang langsung melayangkan kecaman dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

BACA JUGA: Ini Perkiraan Kekuatan KKB dan Jenis Senjatanya

Kepala Humas TSI Cisarua, Yulius H. Suprihardjo, mengatakan pihaknya sudah melaporkan insiden itu ke Polsek setempat.

''Kejadian tersebut telah norma-norma animal welfare dan etik. Kemarin sore setelah melihat video tersebut, kami sudah melakukan upaya pengejaran. Tetapi sepertinya pengunjung tersebut sudah keluar dari area Taman Safari," ujar Yulius sembari menunjukkan lokasi-lokasi yang tampak dalam video.

Yulius menyampaikan terima kasih kepada warganet yang telah menginformasikan peristiwa itu kepada Taman Safari Indonesia.

Juga atas kepedulian dan dukungan terhadap keamanan serta kesejahteraan satwa. Untuk mengungkap kasus ini, TSI akan berkordinasi dengan lembaga konservasi dan Kepolisian.

"Kami amat mengutuk keras kejadian ini karena sangat tidak memiliki perasaan peduli terhadap satwa," kata Yulius.

Tak mau lagi kecolongan, Yulius memastikan pengawasan terhadap pengunjung bakal diperketat. Petugas juga disiagakan 24 jam di sejumlah titik lokasi.

"Kami sudah melakukan peningkatan patroli dan upaya kordinasi, di sini juga ada petugas yang 24 jam mengawasi," ungkapnya.

Yulius menyebut kejadian itu baru terjadi sejak diresmikan pada 16 Maret 1990 ini. Sejak berdiri, TSI menerapkan aturan ketat kepada pengujung yang hendak memasuki lingkungan Satwa. "Sejak berdiri 30 tahun lalu, baru kali ini,'' sebutnya.

Padahal, kata dia, TSI sudah menerapkan rambu atau larangan bagi pengunjung. Seperti larangan turun dari kendaraan agar tidak menganggu satwa serta tidak memberi makan kepada satwa.

''Itu sudah terpampang di brosur maupun di area papan petunjuk area satwa TSU," jelas Yulius.

Untuk memeriksa kesehatan satwa, kata Yulius, saat ini satwa tengah periksa di Taman Safari Hospital.

Dua satwa yang sudah menelan miras tersebut yakni Kuda Nil dan Rusa, serta Kuda Zebra yang diberi makan uang kertas pecahan Rp5.000.(don/c)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tridianto Sentil Amien Rais, Nih Kritikannya


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler