"Saya Baru Buka Quran, Densus Datang"

Sabtu, 17 Desember 2016 – 09:57 WIB
Suasana penggerebekan rumah terduga teroris TS di Tasikmalaya, Kamis (15/12). Foto: dok jpnn

jpnn.com - TASIKMALAYA - HG (39) sangat kaget ketika rumahnya digeruduk Densus 88 Polri, Kamis (15/12) subuh lalu. Ketika itu dia dan istrinya, TS (37), baru saja hendak mengaji Alquran bersama.

“Saya baru buka Quran, mereka (Densus 88, Red) datang,” kenang HG ketika berbincang dengan wartawan di Tasikmalaya, Jumat (16/12).

BACA JUGA: Unik...Angkot di Bandung Sekarang Ada Perpustakaannya

Seperti diketahui, HG, TS dan anak mereka AA langsung digelandang Densus 88 ke Mapolres Tasikmalaya. 

Namun HG dan AA akhirnya dilepas setelah menjalani pemeriksaan. Sementara TS dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut.

BACA JUGA: Warga Ngamuk, Taruh Meja di Tengah Jalan

HG sempat menanyakan kenapa keluarganya diamankan. Saat itu pula dia mendapat penjelasan bahwa istrinya terlibat rencana aksi terorisme. 

Tidak mau memerkeruh situasi, HG kooperatif mengikuti keinginan aparat kepolisian. 

BACA JUGA: Eh Eh,..Dua Bus Pekerja dari Tiongkok Kabur Hindari Imigrasi

“Saya tanya ada apa, katanya ada hubungan dengan kasus (penemuan bom, Red) di Bekasi,” katanya.

Meski begitu, HG mengaku khawatir penggerebekan itu berdampak buruk terhadap psikologi putranya. Karena itu, setelah dilepaskan polisi, HG membawa AA ke rumah neneknya di Ciamis.

Diapun meluruskan pemberitaan yang menyebut bahwa putranya itu berusia 11 tahun.

“Usianya bukan 11 tahun tapi masih 7 tahun kelas 1 SD (sekolah dasar),” terangnya.

Sementara itu pasca penangkapan TS oleh Densus 88, Wakapolres Tasikmalaya Kota Kompol Zainal Abidin menginstruksikan kepada anggotanya untuk lebih waspada. 

Para pengunjung mapolres harus melewati pemeriksaan anggota yang berjaga secara ketat. 

“Kita meningkatkan kembali penjagaan di mako-mako,” ujar dia.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk bekerja sama menciptakan keamanan di lingkungan. Pemilik rumah kos atau kontrakan harus mendata dan memantau penghuni. 

Perwira dengan satu melati di pundak itu pun mendorong masyarakat kembali mengaktifkan sistem wajib lapor untuk mengantisipasi orang asing yang punya niat melakukan kejahatan. 

“Soalnya kita lihat wajib lapor ini sudah mulai ditinggalkan,” kata dia. (rga/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mutiara pun Dipasok dari Tiongkok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler