Mutiara pun Dipasok dari Tiongkok

Sabtu, 17 Desember 2016 – 06:02 WIB
Mutiara asli Lombok. Ilustrasi Foto: bukalapak

jpnn.com - MATARAM – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB Endang Tri Wahyuningsih tampak gerah dengan melonjaknya angka impor barang kebutuhan konsumsi.

Dia mengingatkan Pemerintah Provinsi NTB bahwa kalau impor kebutuhan barang konsumsi terus naik, maka akan membahayakan daerah, karena akan selalu bergantung pada pasokan dari luar.         

BACA JUGA: DPR Prioritaskan Soal Sengketa Kewenangan di Batam

“Trendnya setiap bulan impor kebutuhan konsumsi di NTB mengalami peningkatan. Ini perlu diwaspadai,” kata Endang,  kemarin.

Endang menyebut sejumlah kebutuhan konsumsi impor yang trendnya terus meningkat. Seperti buah-buahan, sejumlah makanan, dan juga mutiara yang di impor dari Tiongkok.

BACA JUGA: Alhamdulilah, Akhirnya Kenaikan Tarif UWTO Punya Kepastian Hukum

Untuk buah-buahan impor asal Tiongkok, lanjutny , perlu direm. Karena potensi untuk produksi buah-buahan dari daerah sendiri sangat besar, dengan kesuburan lahan tanah yang dimiliki NTB.

Pada bulan November, nilai impor NTB untuk kebutuhan konsumsi mencapai US$ 0,04 juta  atau meningkat sebesar 171,08 persen dibandingkan dengan impor kebutuhan konsumsi NTB pada bulan Oktober 2016.

BACA JUGA: Lanal Yogyakarta Gelar Penanaman Pohon Mangrove

Sementara itu, di sejumlah pasar atau penjualan mutiara di NTB,  sudah beredar di sejumlah objek  wisata, mutiara plastik yang diimpor dari Tiongkok.

Adanya impor mutiara dari Tiongkok tentu akan merusak citra mutiara NTB yang dikenal terbaik tersebut.    

Karena itu, Endang berharap pemerintah daerah memberikan perhatian terhadap sejumlah kebutuhan konsumsi yang dipasok melalui impor tersebut utamanya SKPD teknis terkait.    

“Kalau masih bisa diproduksi di dalam daerah, harusnya digenjot untuk memenuhi kebutuhan. Kalau impor kebutuhan konsumsi meningkat, artinya akan membuat NTB tergantung dari negara lain,” ujarnya. (luk/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Larangan Merokok di Kawasan Ikon Kota tak Mempan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler