Saya Bertani Tebu, Bukan Tambang Pasir

Kamis, 01 Oktober 2015 – 06:31 WIB

jpnn.com - SURABAYA - Anggota DPRD Jatim dari daerah pemilihan 4 (Lumajang-Jember) turun tangan menyikapi kasus pembunuhan Salim Kancil.

Mereka membentuk tim pencari fakta untuk memastikan kronologi peristiwa pembunuhan dan penganiayaan terhadap warga penolak penambangan liar tersebut. Selain itu, sembilan anggota dewan membantah menjadi beking kegiatan yang melanggar hukum tersebut.

BACA JUGA: Brimob Bersenjata Jaga 17 Tersangka Pembunuh Salim Kancil

Rofik, anggota DPRD Jatim dari dapil 4, sempat disebut-sebut sebagai penjual dan pembeli pasir tersebut. Dia membantah anggapan itu. Selama ini, politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut bergerak di bidang pertanian. ’’Saya bertani tebu, bukan tambang,’’ ungkapnya.

Dia menyatakan, penyebutan nama dirinya oleh beberapa orang merupakan pencemaran nama baik. Dia pun bisa melaporkan balik mereka yang menyebut namanya.

BACA JUGA: Sebelum Bisnis Pasir, Ternyata ini Mainan Kades Selok Awar-awar

Karena itu, Rofik meminta semua pihak, termasuk polisi, tidak asal menyebut nama. ’’Saya tidak tahu kasus ini, tapi ikut dibawa-bawa,’’ ucapnya.

Rofik mendesak kepolisian bersikap profesional dalam mengusut kasus tersebut. Tidak hanya berhenti di tataran pelaku, otak penganiayaan dan pembunuhan itu juga harus diusut tuntas. Meski begitu, Rofik meminta asas praduga tidak bersalah tetap dijunjung tinggi.

BACA JUGA: Para Pembunuh Salim Kancil Itu Mirip Centeng, Dibayar Bulanan

’’Tetapi, jangan sampai asas itu menjadi senjata untuk melindungi orang yang bersalah,’’ katanya. (did/gun/c5/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saat Salim Kancil Dibantai, Kapolres Lumajang tak Lapor ke Kapolda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler