Sayangkan Pemilihan Direksi Pertamina Tak Libatkan KPK

Senin, 01 Desember 2014 – 22:55 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Pengamat ekonomi politik dari Indonesia Public Institute, Karyono Wibowo menyatakan bahwa  terpilihnya Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama Pertamina justru memunculkan pertanyaan di benak publik yang menginginkan perusahaan pelat merah di sektor minyak dan gas itu menjadi lebih baik. Menurut Karyono, ada beberapa hal yang membuat Dwi diragukan bakal bisa memperbaiki Pertamina.

Karyono mengatakan, hal pertama yang patut dicatat adalah Dwi bukan orang yang ahli si sektor minyak dan gas. Kedua, proses seleksi cenderung tertutup dan sarat kepentingan kelompok tertentu. “Diduga kuat ada kepentingan grup Rini Soemarno bermain di balik seleksi dirut Pertamina," kata Karyono dalam keterangan ke media, Senin (1/12).

BACA JUGA: Harga BBM Naik, Inflasi November Masih 1,5 Persen

Ketiga, kata Karyono, proses seleksi Dirut Pertamina itu mengabaikan spirit tata kelola perusahaan yang baik dan bersih. Dari sisi tata kelola pemerintahan, penunjukan Dwi juga patut disayangkan karena tidak melibatkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Karyono menambahkan, dugaan keluarga Menteri BUMN Rini Soemarno punya kepentingan dengan penunjukan Dwi juga sangat terlihat karena tak satupun direksi lama di Pertamina yang disisakan. Karyono menyebut hal itu justru menyisakan pertanyaan, yakni apakah pencopotan seluruh direksi di Pertamina itu memang upaya pembersihan atau hanya sekadar menggantikan pemain lama dengan pemain baru di sektor migas.

BACA JUGA: BUMN tak Capai Target Dividen 2014

"Dari postur direksi pertamina yang baru, terdapat Arif Budiman yang sebelumnya pernah menjabat dirut McKinsey.  Padahal McKinsey konsultan asing yang mengubah Pertamina menjadi persero," ungkap Karyono.

Meski dugaan upaya mengganti pemain di sektor migas itu belum terbukti, namun Karyono melihat adanya indikasi dan kemungkinan soal itu. "Kepentingan itu akan membuat Pertamina menjadi jarahan para mafia migas dan pemburu rente," paparnya.(boy/jpnn)

BACA JUGA: Ini Kata Rini Andai Ada Direksi BUMN Main Golf saat Jam Kerja

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rini Akui tak Gampang Selamatkan Merpati


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler