Sayangkan Sepinya Penonton

Suporter Jakarta Sebut Koordinasi Minim

Kamis, 10 Oktober 2013 – 07:59 WIB
Suporter Timnas Garuda Jaya saat lag di Stadion Sidoarjo. Foto: Farid Fandi/Jawapos

jpnn.com - JAKARTA-Penonton Timnas U-19 dalam laga perdana, Selasa (8/10) lalu, melawan Laos jauh dari ekspektasi. Karena itu, menghadapi Filipina malam nanti, Panpel berharap ribuan penonton akan datang dan memberikan dukungan.

Momentum keberhasilan Timnas U-19 menjuarai Piala AFF U-19 September lalu, ternyata tak menggugah animo penonton ibu kota. Alih-alih membeludak, dukungan yang diberikan ternyata minim sehingga sempat memengaruhi mental Evan Dimas dkk.

BACA JUGA: Maksimalkan Sepak Pojok

"Lebih enak di Sidoarjo penontonnya rame. Disini (SUGBK) sepi," kata seorang pemain menirukan ucapan rekan-rekannya saat masa pemanasan jelang pertandingan.

Tentu saja ini pukulan telak bagi Panpel karena sebelumnya, mereka yakin kondisi di Jakarta akan lebih ramai dibanding Sidoarjo. Selain Euforia juara, permainan Timnas U-19 dianggap lebih baik dan enak ditonton.

BACA JUGA: Mari Menabung Gol

Pasalnya, dari 60.300 lembar tiket yang telah dikeluarkan oleh Panitia Pelaksana (Panpel), penjualan ternyata tak lebih dari lima ribuan suporter. Sejauh ini, Edhi Prasetyo, bidang Marketing dan tiketing, menjelaskan bahwa jumlah pasti tiket yang sudah terbeli via online memang 13 ribuan. Namun, itu bukan jumlah di satu pertandingan, melainkan akumulasi dari tiga pertandingan Timnas.

"Lawan Laos paling sedikit, Filipina lebih banyak, paling banyak Korsel. Proyeksinya memang tidak dapat, tapi sudah lumayan," tuturnya.

BACA JUGA: Wilshere Tolak Januzaj Gabung Timnas

Karena itu, usai laga perdana, Edhi langsung melakukan koordinasi untuk memaksimalkan marketing. Selain meminta promosi dari stasiun televisi, mereka juga akan mengkomunikasikan dengan kelompok suporter yang ada di Jakarta, The Jakmania, pendukung Persija Jakarta.

"Kami melakukan komunikasi dengan suporter di sini agar nanti lebih maksimal. Cuma, kami yakin di pertandinganm selanjutnya akan lebih ramai, permainan Timnas bagus dan menang," tegasnya.

Mengenai kemungkinan menurunkan harga tiket Edhi menyebut tak mungkin karena akan memengaruhi banyak hal. Selain itu, tiket sudah dicetak dan semuanya telah disiapkan.
"Harga? Kita murah jika dibanding lawan Tiongkok.Tidak mungkin kami turunkan, bisa mengubah semua perijinan. Harga tetap sampai akhir. Kalau pun di Jatim, harganya juga naik, karena ini levelnya AFC," tuturnya.

Sementara itu, Sekjen PSSI Joko Driyono saat ditanya terkait keputusan PSSI, merasa tak ada masalah. Bagi dia, penonton sepi tak memengaruhi kondisi Timnas karena tetap bisa menang.

"Sepi karena yang nonton tidak banyak. Tapi menang," ujarnya via pesan singkat.

Sementara itu, sepinya suporter juga membuat pelatih Timnas Indra Sjafri mendapat banyak keluhan saat ngobrol dengan anak didiknya. Sebab, sejak awal main, anak didiknya juga mengeluhkan hal yang sama, jumlah penonton sepi, berbeda dengan di Sidoarjo.

Karena itu, dia berharap pada pertandingan selanjutnya, suporter bisa meningkat karena dukungan penonton juga memengaruhi pemain.

"Kami harap dukungan dari masyarakat di Jakarta, karena di Sidoarjo, antusiasme sangat tinggi. Kalau kita lolos, kita bisa mencatatkan sejarah kembali," tandasnya.

Bagi Indra, dari hasil ngobrolnya dengan Evan dkk, dia menilai motivasi pemain ke-12 dari tribun itu sangat penting. Itu bisa menjadi pemantik semangat skuad Garuda Jaya.

Sementara itu, saat Suporter The Jakmania dikonfirmasi, sang sekretaris Richard Ahmad menjelaskan bahwa sampai kemarin belum ada koordinasi. Dia berharap, paling lambat sampai hari ini ada koordinasi resmi kepada Jakmania sehingga pihaknya bisa membantu menyebarkan tiket ke anggotanya.

Bagi dia, salah satu kekurangan dari Panpel adalah belum maksimalnya promosi karena sebagian anggotanya sempat bertanya kepada Richard dimana bisa mendapatkan tiket. Tapi, karena minimnya informasi, dia hanya bsai mengarahkan untuk dating langsung ke Senayan.

"Kalau mau kordinasi dengan resmi, kami yakin akan lebih banyak. Soalnya supporter kalau tidak jelas, tidak pasti dapat tiket, tidak akan berangkat," terangnya.

Lantas, jika koordinasi sudah dilakukan dengan baik apakah bisa ribuan suporter Jakmania memenuhi SUGBK? Richard menjamin, jika jelas, minimal 30 ribu suporter akan memerahkan SUGBK. (aam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Uber Terancam Absen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler