SB Herankan Fatwa Golput Haram

Rabu, 17 Desember 2008 – 18:03 WIB
JAKARTA-Pernyataan Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid tentang perlunya Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa golput haram bukan hanya panen kritikBahkan Ketua Umum PAN Sutrisno Bachir yang mengaku kenal dekat dengan Hidayat, merasa heran dengan pernyataan tentang perlunya fatwa haram untuk golput.   "Saya agak heran, seorang yang baik seperti Hidayat Nurwahid biasanya selalu bicara pas

BACA JUGA: Demi Karyawan, Saksi Rela Bayar Fee

Tetapi koq kali ini agak lain
Moga-moga Pak Hidayat yang saya kenal itu segera meminta maaf ke publik, minimal ke umat Islam," ujar Sutrisno Bachir usai hadir pada diskusi Pemimpin Redaksi Grup Jawa Pos di Hotel Novotel, Jakarta, Rabu (17/12).   Politisi dengan sapaan akrab SB ini menambahkan, karena permintaan fatwa golput haram itu keluar dari mulut Ketua MPR maka implikasinya seolah-olah menjadi instruksi yang harus dilaksanakan

BACA JUGA: Al Amin, Tersedu Baca Pledoi

"Karena Pak Hidayat itu Ketua MPR, bukan sembarangan," tandasnya.   Menurut SB, ada fatsoen atau tata krama dalam mengeluarkan pernyataan
Apalagi, lanjut pengusaha asal Pekalongan ini, pernyataan yang disampaikan Hidayat sudah sangat menyangkut agama.   "Jadi jangan pernah memberikan statement yang bukan pada tempatnya

BACA JUGA: Saksi Naik Haji, Sidang Sarjan Ditunda

Politik itu ikutnya hukum positif dinegara ituKalau fatwa itu sudah sangat samawiTerus terang saya sangat sayangkan," tuturnya.   SB menyarankan agar pemilih dibiarkan memilih, termasuk dibiarkan untuk tidak menggunakan hak pilihnyaHanya saja, ditambahkan SB, jika seluruh parpol dianggap jelek maka lebih baik pemilih tetap menggunakan hak pilihnya untuk memilih partai yang tidak terlalu jelek.   "Kalau melihat partai jelek semua ya, kalau nggak mau memilih ya silahkanKalaupun semua jelek, pasti ada yang jeleknya lebih sedikitNha itu tobatnya lebih gampang," ulasnya.   Yang pasti, kata SB, jika sampai angka golput tinggi maka hasil pemilunya juga menjadi buruk
"Orang golput itu mungkin karena merasa baik, dan melihat partai nggak baikTetapi kalau orang yang baik kok tidak memilih, malah tambah burukHasilnya pasti tambah jelek," pungkasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirut PTPN V Digoyang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler