jpnn.com, JAKARTA - Ujian tulis SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) 2018 dimulai hari ini, diikuti 860.001 peserta.
Pelaksanaan dimulainya ujian SBMPTN 2018 ditandai dengan penyerahan Naskah Soal Ujian (NSU) secara simbolis oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir kepada Ketua Panitia Pusat SNPMB PTN 2018 Ravik Karsidi di Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA), Singaraja Bali. Ujian tulis dilaksanakan secara serentak di 42 panitia lokal yang terdiri dari 85 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia.
BACA JUGA: SBMPTN 2018 Ujian Tulis Hari Ini, Persaingan Ketat
Menteri Nasir mengatakan saat ini ujian SBMPTN 2018 diikuti sebanyak 860.001 peserta yang terdiri dari peserta Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) sebanyak 833.820 peserta dan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebanyak 26.181 peserta.
Dari jumlah tersebut ada juga peserta dari lulusan paket C sebanyak 1.078 orang dan peserta penyandang disabilitas sebanyak 365 orang yang terdiri dari 122 peserta tuna rungu, 107 peserta tuna netra, 43 peserta tuna wicara dan 93 peserta tuna daksa. Tahun ini peserta SBMPTN juga diikuti oleh anak-anak tenaga kerja Indonesia (TKI) yang tengah bekerja di luar negeri.
BACA JUGA: Banyak Gedung Kampus Mangkrak, Nilainya Rp 9 Triliun
Nasir mengingatkan kepada semua tektor PTN agar tidak ada diskriminasi terhadap peserta yang paket C dan penyandang disabilitas. "Perguruan Tinggi harus ramah terhadap semua pihak, tidak boleh ada diskriminasi dan harus memberikan sarana pendukung terhadap peserta disabilitas jika peserta tersebut lulus," jelas Nasir usai meninjau pelaksanaan ujian SBMPTN di kampus UNDIKSHA, Singaraja, Bali, Selasa (8/5).
Dia mengatakan ada perbedaan sistem penilaian tahun ini dengan sebelumnya. Tahun 2017 diberlakukan sistem minus 1. Sedangkan untuk tahun ini diubah menjadi ‘item respond theory’ yang apabila jawabannya benar mendapat nilai 1. Apabila salah dan tidak diisi mendapat nilai 0.
BACA JUGA: 31 Ribu Dosen Masih Berijazah S1
"Saya mengingatkan kepada semua peserta agar tidak meninggalkan soal," tutur Nasir.
Menteri Nasir kembali mengingatkan Panitia Seleksi SBMPTN di seluruh Indonesia agar mewaspadai setiap potensi kecurangan yang muncul dari pelaksanaan SBMPTN 2018. Bagi mahasiswa yang terbukti menjadi joki akan dikeluarkan dari kampus. Sedangkan bagi Panitia yang terbukti membocorkan soal akan dipidanakan, karena soal ujian termasuk dokumen negara.
Ketua Panitia SBMPTN 2018 Ravik Karsidi mengatakan Kelompok Ujian SBMPTN terbagi menjadi 3 jenis, yaitu Kelompok Ujian Sains dan Teknologi, Kelompok Ujian Sosial dan Humaniora, dan Kelompok Ujian Campuran. Kemudian, hasil ujian SBMPTN 2018 akan diumumkan pada tanggal 3 Juli 2018.
Ravik menambahkan bahwa pendidikan tinggi untuk penyadang disabilitas telah diatur dalam Permenristekdikti No. 46 Tahun 2017 tentang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus di Perguruan Tinggi.
Dengan demikian penyandang disabilitas agar tidak ragu untuk mendaftarkan diri ke perguruan tinggi. Saat ini sudah banyak perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang telah memiliki fasilitas penunjang bagi mahasiswa penyandang disabilitas. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Nasir Minta PTN dan PTS Genjot Pendidikan Vokasi
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad