jpnn.com - JAKARTA--Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengaku pada masa awal mengemban tugas sebagai kepala negara, ia banyak didatangi tokoh politik yang meminta tolong untuk memutihkan kasus korupsi yang membelit mereka.
Hal ini disampaikan Presiden saat membuka Forum Antikorupsi ke 4 di Istana Negara, Jakarta, Selasa, (10/6).
BACA JUGA: Tandingi Singapura, Jokowi Bakal Perbanyak Drone
"Ada yang datang pada saya dan bertanya bagaimana kalau diputihkan saja? Sudah lah yg penting besok tidak korupsi lagi atau kalau perlu tembak mati," ujar SBY menirukan permintaan orang-orang yang tak disebutkan identitasnya tersebut.
Namun, presiden mengklaim tidak dapat mengabulkan permintaan kolega-koleganya tersebut. Apalagi, kata dia, ada juga pihak yang mengusulkan padanya agar melakukan moratorium kasus korupsi.
BACA JUGA: KPU Bantah Debat Capres Tak Undang Presiden Langgar Konstitusi
"Ada yang datang, bisa ditolong nggak...bagaimana
menolongnya. Kalau saya punya keinginan untuk campur tanganpun dalam penegakan hukum pemberantasan korupsi saja, itu sudah salah," tegas presiden.
SBY kemudian berpesan kepada seluruh pemimpin baik eksekutif, yudikatif, maupun legislatif, di pusat maupun daerah agar konsisten dalam mencegah dan memberantas korupsi.
BACA JUGA: Jokowi Bakal Rekrut 20.350 Polisi
Menurut presiden, upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi memerlukan jiwa kepemimpinan, dukungan sepenuh hati semua pihak, dan keinginan yang kuat.
Di akhir masa jabatannya, presiden juga mengaku ingin mengusahakan murahnya biaya politik dan demokrasi, baik dalam pilpres, pileg, maupun pilkada.
Mahalnya biaya demokrasi itu, menurutnya, menyumbang rumitnya upaya pemberantasan korupsi.
"Memang benar demokrasi Indonesia tumbuh, berkembang baik, on the right tract, freedom is every where...tapi why so expensive. Pasti ada yang keliru apa di sistem, dalam penataan, atau kulturnya. Saya berjanji bulan-bulan terakhir ini akan melakukan perbaikan baik undang-undang, dan aturan. Ini moral responsibility saya," tandasnya. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo-Hatta Dinilai Gagal Manfaatkan Debat Capres Perdana
Redaktur : Tim Redaksi