SBY Akan Kena Karma Politik

Ditinggalkan Banyak Pendukungnya

Minggu, 01 Maret 2009 – 20:11 WIB
JAKARTA - Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI yang juga kandidat presiden dari Partai Demokrat untuk Pemilu tahun ini, makin ditinggalkan para pendukungnyaHal itu terjadi, karena SBY diduga telah ingkar janji

BACA JUGA: Senin, DPR Bahas Perppu No.1 Tahun 2009

“SBY seperti kacang yang lupa kulitnya, karena telah mengingkari janji yang pernah diucapkan pada kampanye pilpres tahun lalu,” ujar pengamat politik dari Universitas Indonesia Bonni Hargens kepada wartawan, Minggu (1/3) di Jakarta.

Dia menegaskan, SBY telah lupa pada orang-orang yang membantunya saat Pemilu 2004
Mereka tidak mendapatkan posisi strategis

BACA JUGA: Prabowo: Kemiskinan Bikin Rakyat Gampang Kesurupan

Di antaranya, M Yasin yang pada akhirnya memilih untuk mendirikan partai sendiri, begitu juga dengan Sys NS dan Ventje Rumangkang
Tentu masih banyak lagi.Bahkan, pendukung terbesarnya, yaitu Partai Golkar, sedang menyiapkan calon presiden sendiri

BACA JUGA: JK Janji Bisa Bekerja Lebih Baik

Saat ini, yang sudah ada di tangan para pengurus DPD Golkar adalah ketua umumnya, yaitu Wakil Presiden Jusuf Kalla“Ini namanya karma politik,” ujarnya.

Sys NS yang tahun 2004 berjuang memenangkan SBY, harus keluar dari lingkaran SBY“Saya yang meninggalkan SBYBanyak juga kawan-kawan lain yang meninggalkan,” tuturnya.Alasan yang disampaikan Sys, lantaran dia sudah tidak sepaham lagi dengan SBYSayangnya, dia enggan merinci ketidakakuran ituDia sepakat dengan Bonni, bahwa pada Pemilu kali ini, dia dan rekan- rekannya yang telah meninggalkan SBY justru akan melakukan perlawanan“Sudah tentu,” tegasnya.

Boleh jadi, kata Sys, ada kawan-kawannya yang dulu satu kelompok mendukung, akan memainkan peran seperti yang dilakoni SBY, yaitu bersandiwara.“Ya, seperti orang yang terzalimi lah,” kata Sys seraya mengakui bahwa cara ini digunakan agar mendapatkan simpati dari publik dan terkesan dunia politik di Indonesia memang kayak sinetron.

Bagi Sys, ini sebenarnya wajar saja dilakukan SBY, karena dia sedang banyak uangBanyak strategi politik yang bisa dijalankanMisalnya, kata dia, “bisa saja dengan blocking time (membeli siaran) di televisi, seperti membuat wawancara khusus dengan pertanyaan yang sudah diatur.”

Jadi, menurut Sys, uang menjadi sangat menentukan“Bikin film juga bisaTapi, senietron sih lebih bagus,” katanya sambil bergurau.
Melihat perilaku yang disampaikan SBY, seperti tontonan laiknya orang terzalimi, menurut Sys akan berpengaruh negative terhadap rakyatMaklum, katanya, rakyat akan melihat pemimpinnya yang dalam konteks itu, seperti tidak pernah bisa memberikan maaf kepada orang lain.

Bonni juga sependapat dengan SysPerilaku SBY di televisi memberikan dampak negatif kepada masyarakat, karena menjadi tidak mencerdaskanHal itu, seperti yang tampaknya diinginkan oleh SBY, bisa membius masyarakat untuk memilih presiden dengan alasan kasihan“Ini mengkebiri rasionalitas masyarakat,” tandas dia(fas/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gedung Pemda Boleh untuk Kampanye


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler