BACA JUGA: Takut Dipidana, DPRD Minta Tolong Mendagri
Tanda kehormatan itu diberikan dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-64, 17 Agustus 2009.Para penerima penghargaan itu antara lain Ketua MPR-RI Hidayat Nur Wahid, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2003-2008 Prof Jimly Asshidiqqie, Ketua KPK periode 2003-2007 Taufiequrachman Ruki beserta seluruh mantan wakilnya, Wakil Ketua MPR-RI Mooryati Soedibyo dan Muhaimin Iskandar, serta Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR-RI Tosari Widjaja
Prosesi penyerahan anugerah tak diawali dengan sambutan Presiden SBY
BACA JUGA: 2010, PNPM di 6.328 Kecamatan
Bersama ibu negara Ani Yudhoyono beserta para menteri kabinet Indonesia Bersatu, SBY memberikan ucapan selamat kepada para penerima tanda kehormatanBACA JUGA: Desa Nagari Sungai Pua Juara Nasional
Penghargaan itu sebagai apresiasi atas karya, kinerja dan pelaksanaan ketatanegaraan bangsa Indonesia."Saya bersyukur diberi anugerah iniSemoga hakim konstitusi kita terus terpacu untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa ini," kata Jimly di sela-sela acara, Sabtu (15/8).
Menurut Jimly pula, ketatanegaraan bangsa Indonesia sudah makin baik dengan hadirnya MK"Makanya, dari dulu saya katakan MK ini sangat pentingNah, setelah lima tahun pertama sudah selesai, sekarang giliran generasi selanjutnya meneruskan apa yang sudah kami lakukan," ujarnya.
Jimly mengaku merasa senang, karena fungsi MK sebagai pengawal pemilihan umum dan demokrasi sudah berjalan pada relnya"Memang fungsi MK itu sebagai pengawal pemilu dan demokrasi, supaya demokrasi berjalan di atas relnyaTermasuk kalau ada konflik, perselisihan hasil pemilu, itu diselesaikan secara beradab di MK," katanya.
"Bukan seperti duluKalau dulu, kalau kita pemilihan presiden, ternyata presidennya kalah, maka pendukungnya itu emosional, membakar ban, lalu memotong pohonItu adalah pelampiasan kekecewaan secara kurang beradabJalur MK inilah yang mesti ditempuh, agar demokrasi kita berjalan dengan baik," ujar ayah dari lima anak itu pula.
Sementara itu, SBY juga memberikan anugerah Bintang Mahaputera Utama kepada sejumlah tokoh konstitusiAntara lain kepada mantan Ketua MK HM Laica Marzuki, para hakim konstitusi seperti Achmad Roestandi, Prof HAS Natabaya, I Dewa Palguna, serta SoedarsonoBegitu juga dengan para mantan Wakil Ketua KPK, Erry Riyana, Amien Sunaryadi, Tumpak Hatorangan Panggabean dan AH Sjahruddin Rasul.
Lantas, sejumlah pejabat daerah tingkat provinsi juga mendapatkan anugerah Bintang Mahaputera UtamaMereka antara lain adalah Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi, Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang, Wakil Gubernur Kepulauan Riau H Muhammad Sani, serta Direktur Lembaga Biologi Molekul Eijkman Sangkot Marzuki.
Penghargaan juga diberikan kepada kalangan akademi, yang antara lain diterima mantan guru besar Fakultas Pertanian IPB Prof Sajogyo, mantan Dirjen PLS Depdiknas yang juga Direktur Pasca Sarjana Universitas Pancasila, Washington Pandapotan Napitupulu, serta guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, Prof Djumilah ZainPenghargaan lain pun diberikan kepada Sekretaris Menko Kesra Prof Dwi Suryo Indroyono Soesilo, tenaga ahli Meneg PPN/Bappenas Prof Mustopodidjaja AR, Kepala BPKP RI Didi Widayadi, Kepala BMKG Sri Woro B Harijono, Dirjen Tanaman Pangan Deptan Sutarto Alimoeso, serta mantan Kepala Balitbang Depdiknas Prof Setijadi.
Sejumlah bupati pun tak luput dari pengamatan pemerintah pusat, dengan diberikan tanda kehormatan Bintang Jasa UtamaPenerima penghargaan itu antara lain Bupati Tebo HA Madjid Mu’az, Bupati Kotawaringin M Wahyudi Kaspul Anwar, Bupati Tasikmalaya Jawa Barat H Tatang Farhanul Hakim, Bupati OKU Timur Sumsel H Herman Deru, Bupati Sorolangun Jambi Hasan Basri Agus, Bupati Pangkajene dan Kepulauan H Syafrudin Nur, serta Walikota Bontang Kaltim Andi Sofyan Hasdam.
SBY juga memberi penghargaan kepada Kepala Adat Dayak Wehea Kabupaten Kutai Timur, Ledjie TaqAnugerah juga diberikan kepada Executive General Manager Divisi Infrastruktur Telekomunikasi PT Telkom Sarwoto Armosutarno, tokoh agama KH Habibullah Idris dari Wonosobo, Jawa Tengah, serta Hj Siti Nurhidayati, tokoh dan aktivis perempuan dari WonosoboUntuk kategori Bintang Budaya Parama Dharma, SBY memberi anugerah kepada Hj Andi Nurhani, pelaku seni tari dari Pare-pare(gus/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lembaga Adat Bisa Tangkal Terorisme
Redaktur : Tim Redaksi