SBY Butuh Wapres yang Loyal

Senin, 13 April 2009 – 09:55 WIB

JAKARTA - Orang dekat SBY, Heru Lelono, mengakui, SBY pada dasarnya dapat berkoalisi dengan cawapres siapa sajaNamun, syaratnya harus bisa menjaga komitmen dan loyalitas selama menjabat

BACA JUGA: DPP Golkar Harus Evaluasi Diri

“Persoalannya, dalam kampanye Golkar, JK sudah mencalonkan diri menjadi capres
Jadi, permasalahannya bukan pada SBY, tetapi di JK,” kata Heru di Jakarta.

jpnn.com - Menurut Heru, sejauh ini belum ada lobi untuk menyandingkan SBY dengan JK

BACA JUGA: Jika Mau Terbaik, PD dan Golkar Berkoalisi

“Kalau pembicaraan antarpartai, selalu dibuka,” kata salah satu staf khusus Presiden SBY ini
Sebab, kata Heru, prinsip SBY tidak mungkin mengelola negeri ini sendirian

BACA JUGA: H+3, Empat Besar Tak Bergerak

Heru menambahkan, Partai Demokrat tidak terburu-buru menentukan pendamping SBYSebab, sesuai ketentuan KPU, penentuan capres-cawapres dimulai pada 9 Mei“Jadi, masih ada waktu bagi SBY untuk menentukan,” jelas Heru

Soal tudingan pelaksanaan pemilu penuh kecurangan, Heru menganggap penuduhnya gegabah”Mereka juga naif menyebut KPU berpihak pada incumbent,” ujar HeruSebab, lanjut Heru, yang melakukan fit and proper test anggota KPU adalah DPR yang mayoritas Golkar dan PDIP

Sementara itu, pakar politik Universitas Indonesia (UI) Prof Iberamsjah meminta JK konsisten dengan pernyataannya untuk menjadi calon presidenDia menilai, akan menjadi dilematis bila Partai Golkar hendak menduetkan kembali JK dengan SBY”Baik bagi Golkar maupun pribadi JK, ini akan menjadi masalah baru,” tegas Iberamsyah

Menurut dekan FISIP UI itu, Golkar sudah menyatakan tekadnya untuk mengusung sendiri capres dalam Pemilihan Presiden 2009Hampir seluruh elite partai dan pengurus partai tersebut di daerah sepakat mengusung JK sebagai kandidat terkuat”Jika kemudian Golkar dengan alasan perolehan suara yang turun sehingga tidak jadi mengusung capres, rakyat akan melihat partai ini sebagai partai yang tidak konsistenIni sangat berbahaya bagi kelanjutan hidup Golkar,” terangnya

Lalu, bagaimana JK jika harus menarik ucapannya dan bersanding kembali dengan SBY? Menurut Iberamsjah, langkah itu akan menjadi lebih berat lagiSebab, itu akan menyentuh kepribadian sosok JK sebagai tokoh Bugis yang selama ini dikenal sangat tegas dengan sikap sirri, yakni menjaga harga diri”Saya yakin, orang dengan ketokohan sekaliber Pak Jusuf Kalla ini lebih membela harga diri karena itu adalah yang menjadikan seseorang dihormati dan disegani,” tegasnya.(noe/tom/pri/gus/jpnn/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... IT Pusat Tabulasi Dijebol?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler