BACA JUGA: Jamaah Islamiyah Tak Terstruktur Lagi
”Saya dua tahun menjadi mahasiswa pertukaran di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada
BACA JUGA: KPK Rekam Percakapan Anggota KPPU
Sedanten ngagem bahasa Jawa ngoko kaliyan bahasa Jawa campuran (semua menggunakan bahasa Jawa ngoko dan campuran),” ujar Cintya dalam bahasa Indonesia campur Jawa dengan fasih yang disambut tawa Presiden SBY dan puluhan anggota rombongannyaBaru ketika mahasiswa Fakultas Budaya Timur di Peking University itu mengulang pertanyaannya dalam bahasa Tiongkok, tawa ratusan mahasiswa yang menghadiri kuliah umum ikut tergelak
BACA JUGA: Susno Duadji Janji Efektikan Bareskrim
Dalam tanggapannya, Presiden SBY mengakui globalisasi memengaruhi tatanan budaya dan karakter masyarakat, termasuk masyarakat JawaDia menilai mempertahankan karakter budaya dalam kerasnya pengaruh globalisasi merupakan tantangan semua bangsa”Kami akan berupaya keras menyeimbangkan tuntutan globalisasi dan kewajiban mempertahankan karakter dan budaya sebagai identitas,” katanya
Seorang mahasiswa lain bertanya tentang pengaruh krisis finansial dunia terhadap peluang incumbent yang akan berlaga dalam pilpres tahun depanPertanyaan dengan nada menyindir itu juga disambut gelak tawa Presiden SBY”Memang situasi saat ini bukan keberuntungan bagi pemimpin negara yang akan maju dalam pemilu tahun depanNamun, saya melihatnya sebagai peluang, sebagai ujian atas kemampuan pemerintahan untuk mengatasi masalah sambil mempersiapkan penyelenggaraan pemilu,” katanya
SBY menuturkan, pemerintah berupaya memenuhi keinginan rakyat agar pemimpin negaranya sigap dan cekatan mengatasi krisis finansial sehingga tidak merembet pada krisis-krisis lain, seperti krisis pangan dan krisis di sektor riil lain”Kami optimistis pemerintah akan mampu mengatasi masalah, bagaimanapun bentuknya,” tegasnya
Dalam paparannya pada sesi penutupan The 11th Asia Europe Business Forum di China World Hotel, SBY menjelaskan, pemerintahnya fokus pada upaya meminimalkan pengaruh krisis bagi sektor riil sekaligus memelihara momentum pertumbuhan yang telah diraih selama ini”Langkah pertama menenangkan pasar keuangan dan memulihkan likuiditasLangkah kedua, menyesuaikan kebijakan fiskal dan moneter, dan langkah ketiga menciptakan kebijakan yang kondusif dan insentif untuk menopang ekspor dan investasi untuk pertumbuhan jangka panjang,” jelasnya
Presiden juga menekankan dua pilar untuk memperkuat kerja sama di Asia TimurPilar pertama, kerja sama sektor keuangan pada ASEAN +3, yakni Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan”Akibat krisis keuangan Asia pada 1997/1998, wilayah ini sudah meningkatkan kerja sama antara para menteri keuangan ASEAN +3Hal ini perlu diperkuat dan diperaktif,” ujar SBY
Pilar kedua adalah memastikan aliran perdagangan dan investasi berlanjut untuk memberikan keuntungan yang sama bagi semua wilayahAsia diharapkan dapat menjadi satu wilayah yang dapat terus tumbuh, sehingga menjadi alternatif pasar ekspor yang penting saat resesi(noe/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Muchdi dan Polly Saling Kenal
Redaktur : Tim Redaksi