JAKARTA - Posisi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kursi Presiden, sering menjadi sasaran tembak politisi yang berseberangan dengan partai PDKarenanya, lebih baik SBY meninggalkan kursi Dewan Pembina PD.
Pengamat kukum dan tata negara, Irman Putra Sidin, menilai posisi SBY sebagai Presiden sekaligus Ketua Dewan Pembina PD justru bisa menjadi boomerang politik. "Saya dari dulu minta supaya siapapun presidennya supaya bisa keluar dari partai
BACA JUGA: Produser dan Sutradara Sinetron Bakal Dipanggil DPR
Biar tidak dimanfaatkan partai lain untuk menyerang," ujar Irman dalam acara Seminar nasional Keberagaman, Kemajemukan dan Perjuangan Daerah, di Gedung Nusantara V DPR/MPR, Kamis (27/10).Jika SBY mau meninggalkan kursi Dewan Pembina PD, kata Irman, maka jendral kelahiran Pacitan, 9 September 1949 itu bakal bisa dipandang sebagai figur pimpinan yang mengayomi semua warganya
Irman juga mengatakan, SBY juga harus bisa menjaga komunikasi yang baik antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
BACA JUGA: Murni Urusan Daerah, Pilkada Tetap Didanai APBD
"Intinya, daerah harus menjadi saham terbesar di RI iniSedangkan budayawan Radhar Panca Dahana menyebut masih banyak persoalan bangsa yang tak bisa diselesaikan
BACA JUGA: KNPI Butuh Pemimpin yang Bebas Konflik
"Makanya saya bingungDi satu sisi kita disebut sebagai bangsa yang kuat dan perkasaTapi di sisi lain malah menjadi bangsa yang rapuhIni harus menjadi PR (pekerjaan rumah) bersama untuk bisa dituntaskan secepatnya," tandasnya(yes/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelantikan Bupati Kobar Kian Tak Pasti
Redaktur : Tim Redaksi