SBY Ikut Disalahkan soal Jokowi Salah Sebut Tempat Lahir Soekarno, Kok Bisa?

Sabtu, 06 Juni 2015 – 13:52 WIB
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hamid Basyaib dalam sebuah diskusi di Jakarta Pusat, Sabtu (6/6). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hamid Basyaib menilai kesalahan yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika menyebut Blitar sebagai tempat kelahiran Soekarno sebagai hal yang wajar. Pasalnya, masih banyak sumber tertulis yang menyebutkan bahwa Proklamator Republik Indonesia itu lahir di Blitar dan bukan Surabaya.

"Saya bukan membela ya, tetapi ngga juga bisa dibilang nggak jeli. Karena memang beberapa sumber menyebut itu (Soekarno lahir di Blitar, red). Jadi maksud saya itu memang salah di tim komunikasi. Tapi itu kesalahan yang menurut saya cukup manusiawi dan bisa dimaafkan," kata Hamid usai menghadiri acara diskusi di Menteng, Jakarta, Sabtu (6/6).

BACA JUGA: Jokowi Jangan Malu Minta Maaf kepada Keluarga Besar Soekarno

Hamid justru menyebut masih beredarnya sumber yang salah dalam menyebut tempat kelahiran Soekarno sebagai tanggung jawab pemerintah era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pasalnya, pemerintah tidak bergerak cepat mengklarifikasi kesalahan tersebut.

Padahal, anggota keluarga Soekarno ketika itu sudah mengimbau pemerintahan di era SBY agar segera bertindak. Salah seorang yang mengingatkan adalah putra bungsu Soekarno, Guruh Soekarnoputra.

BACA JUGA: Ahli Membaca Garis Kehidupan ini tak Kaget Kinerja Jokowi Jeblok

"Tahun 2013 Mas Guruh sudah meminta pemerintah meluruskan masalah tempat lahir Bung Karno, lihat saja beritanya. Tapi pemerintah nggak buru-buru menertibkan, harusnya buku anak-anak sekolah itu sudah dibenerin. Sekarang akibatnya kan jadi begini," paparnya.

Hamid justru mengapresiasi kebesaran hati tim komunikasi presiden yang telah meminta maaf atas kesalahan penyebutan tempat lahir Bung Karno dalam naskah pidato Jokowi saat peringatan hari lahir Pancasila di Alun-Alun Blitar, 1 Juni lalu. Dia berharap kesalahan yang sama tidak terulang lagi di masa akan datang.

BACA JUGA: Menunggu Kata Maaf dari Presiden Jokowi

"Tentu kita berharap nanti lebih cermat dan hati-hati. Tapi sekali ini kita maklumi," pungkasnya.(dil/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kata Sejarawan, Soekarno Pernah Disebut Lahir di Blitar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler