SBY Ingatkan Koalisi Harus Sejalan

Selasa, 01 Maret 2011 – 19:29 WIB

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya bereaksi atas berbagai desakan untuk mengevalusiTidak harmonisnya keputusan partai pendukung koalisi dalam beberapa keputusan penting, menjadi perhatian SBY

BACA JUGA: Lily Janji Ungkap Kebohongan Muhaimin

Karenanya, mendepak anggota koalisi yang tak sejalan merupakan keniscayaan


Dalam pernyataan di Istana Negara Jakarta, Selasa (1/3), SBY mengatakan, hampir satu setengah tahun ini dirinya melakukan evaluasi tentang keberadaan koalisi

BACA JUGA: Akbar: Golkar Tak Pernah Mengemis Menteri

Ditegaskannya, dalam kesepakatan koalisi para pimpinan Parpol, sudah menandatangani nota kesepahaman untuk mendukung pemerintahan SBY-Boediono
Parpol koalisi itu di antaranya Partai Golkar, PKS, PAN, PPP, PKB dan Partai Demokrat.

SBY menegaskan, kesepakatan antaranggota koalisi itu ada dokumen tertulisnya

BACA JUGA: Diancam Di-PAW, Gus Choi Balik Mengancam

"Semua ada dokumennyaKoalisi ini dilaksanakan atau berlaku di bidang eksekutif dan di bidang legislatifIni tertulis, tersuratBukan hanya tersirat dalam nota kesepahaman saja," tegas SBY.

Namun setelah dilakukan evaluasi, termasuk pandangan dari berbagai pihak, SBY menilai bahwa banyak kesepakatan dari partai koalisi yang ternyata tidak dijalankan sesuai kesepakatan"Ada sejumlah kesepakatan yang tidak ditaati, atau dilanggaar oleh satu dua partai politikKesepakatan itu sesungguhnya terdiri dari 11 butirPada saatnya kalau memang diperlukan akan saya jelaskan kepada public supaya semuanya terang apa sebenarnya substansi dari kesepakatan itu" kata SBY.

Karena seringnya berbeda pandangan, SBY mengaku sudah banyak menerima pandangan dan masukan, agar dirinya selaku Presiden sekaligus ketua koalisi, meninjau kembali parpol koalisi pemerintahSeringnya terjadi perbedaan pandangan antar partai koalisi, disebut bisa membingungkan rakyat.

Secara intensif, SBY dibantu wapres Boediono dan tim pemerintah mengaku telah mencoba berkomunikasi dengan seluruh parpol koalisiDiantaranya untuk mendengarkan saran dan masukan dari seluruh parpol koalisi mengenai kondisi terkini.

"Saya ingin memastikan dalam proses komunikasi yang saya lakukan sekarang, semua parpol tanpa kecuali benar committed, mematuhi apa yang telah disepakati dan secara eksplisit telah ditandatangani dalam nota kesepakatan itu bersama saya," kata SBY.

Dengan nada tegas, SBY pun mengatakan, bila komunikasi antara partai koalisi tidak lagi sejalan, maka sangsi pada partai koalisi siap diberikanTidak hanya itu, sangsi dikeluarkan dari partai koalisi siap menanti.

"Jika memang ada parpol yang tidak lagi bersedia mematuhi atau mentaati kesepakatan yang sudah dibuatnya bersama-sama saya dulu, tentu parpol seperti itu tidak bisa bersama-sama lagi dalam koalisiJelas, gamblang dan menurut saya logikanya juga begitu" tegas SBY.

Namun sebelum koalisi benar-benar dibubarkan, SBY tetap mengimbau agar partai koalisi kembali merapatkan barisanTermasuk mentaati kembali 11 kesepakatan yang sudah menjadi komitmen bersama seluruh partai koalisi sebelumnya"Jika ada yang tidak bersedia, barangkali menjadi takdir sejarah untuk tidak bisa lagi bersama-sama dalam koalisi," tegas SBY lagi.

Di bagian akhir pernyataan tentang koalisi, SBY meminta agar antara partai koalisi tidak lagi saling serang.  "Saya berharap tolong dihentikan, disudahi, tidak baik bagi politik kita, tidak elok di depan rakyat kalau begini terus," kata SBY.(afz\jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pram Minta Nurdin Mundur secara Ksatria


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler