SBY Kembali Utus Hatta Temui Mega

Sekjen PDIP Bantah PDIP Terima Konsesi dari Demokrat

Senin, 11 Mei 2009 – 18:19 WIB

JAKARTA – Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa kembali menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (11/5) siangHatta menegaskan, kedatangannya karena mendapat mandat  dari SBY.

Datang di rumah Megawati dengan Toyota Camry hitam bernomor B 1808 RFS, Hatta disambut langsung oleh Megawati, Ketua Dewan pertimbangan Pusat (Deperpu) PDIP Taufik Kiemas, Sekjen PDIP Pramono Anung, Ketua DPP PDIP Theo Syafei dan politisi PDIP yang kini menjadi gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang.

Kepada wartawan, Hatta mengatakan bahwa kedatangannya untuk menindaklanjuti pertemuan sebelumnya dalam rangka melanjutkan komunikasi politik antara SBY dengan  dengan Megawati

BACA JUGA: Kans Boediono Dampingi SBY Makin Besar

"Suatu komunikasi yang sangat baik antara saya yang diutus oleh Pak SBY untuk melakukan komunikasi politik dengan Pak Taufik, Ibu Mega dan Mas Pram," ujar Hatta.

Hanya saja, Hatta enggan membeberkan kepastian soal koalisi antara PDIP dan Demokrat
Hatta yang masih tercatat sebagai politisi PAN itu hanya mengatakan ada perkembangan yang baik soal komunikasi politik antara PDIP dengan kubu SBY

BACA JUGA: Kubu JK Masih Yakin Mega Tak Terbujuk SBY

"Kalau berbicara koalisi itu bukan kompetensi saya
Saya tidak berbicara soal itu (koalisi) sama sekali,” kilahnya.

Terpisah, Sekjen PAN Pramono Anung mengakui, melalui Hatta Radjasa itu lah SBY menyampaikan pesan khusus untuk Megawati

BACA JUGA: JK-Win Tunggu Dukungan Partai Lain

Sebaliknya, Megawati juga menitipkan pesan untuk SBY melalui Hatta RadjasaSayangnya, Pramono enggan membeberkan apa saja pesan dari SBY untuk Megawati maupun pesan Megawati untuk SBY“Walaupun masih melalui utusan, tetapi ini (Hatta Radjasa) adalah orang yang memang diminta untuk menyampaikan beberapa hal yang perlu disampaikan, baik dari Ibu Mega ke Pak SBY maupun sebaliknya," sambungnya.

Lantas bagaimana dengan kabar santer soal koalisi PDIP dan Demokrat, apakah sudah ada komitmen-komitmen tertentu? Pemilik nama lengkap Pramono Anung Wibowo itu menegaskan, PDIP dan Demokrat tidak membahas soal bag-bagi kursi di pemerintahan“Jadi perlu kami luruskan, di beberapa media seakan-akan ini hanya sekedar jabatanNdak ada ituSampai hari ini, kita tak bicara jabatan," kilahnya

Pada kesempatan itu Pramono juga membantah tentang adanya keretakan di PDIPSejauh ini, sambungnya, PDIP tetap solid dan tetap mengusung Megawati sebagai capres sebagaimana sudah diputuskan di Kongres PDIP"Kecuali Ibu Mega sendiri yang merubahnya," imbuhnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Ingatkan Jangan Takabur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler