JAKARTA—Setelah menyampaikan Pidato Kenegaraan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyonno (SBY) menyampaikan pidato keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-undang Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun anggaran 2012 beserta nota keuangannya.
Di hadapan anggota MPR/DPR, Selasa (16/8), Presiden SBY menyampaikan kondisi makro ekonomi yang menjadi dasar menyusun anggaranMeski ekonomi global tengah bergejolak, pemerintah optimis tahun 2012 pertumbuhan ekonomi di angka 6,7 persen, laju inflasi 5,3 persen, suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan 6,5 persen, nilai tukar rupiah Rp8.800 per USD, harga minyak USD90,0 per barel dan lifting minyak 950 ribu barel per hari.
‘’Kita patut bersyukur, pertumbuhan ekonomi kita hingga saat ini terus meningkat
BACA JUGA: SBY Dianggap Abaikan Penanganan Krisis Pangan
Momentum pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat itu telah makin memperluas lapangan kerja,’’ kata SBY.SBY mengatakan, pemerintah telah berhasil menurunkan pengangguran dan kemiskinan
BACA JUGA: Batasi Ekspor Barang Tambang
Pada awal tahun 2011, jumlah pengangguran terbuka menurun menjadi 8,1 juta orang atau 6,8 persen‘’Upaya ini harus terus kita tingkatkan agar tahun depan, jumlah pengangguran terbuka dapat kita turunkan lagi hingga menjadi 6,4 - 6,6 persen, dan jumlah penduduk miskin terus berkurang menjadi sekitar 10,5 - 11,5 persen,’’ kata SBY optimis.(afz/jpnn)
BACA JUGA: Ekspor Barang Tambang Bakal Dibatasi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suswono Jamin Harga Daging Sapi Tidak Naik
Redaktur : Tim Redaksi