SBY Konsisten Dukung KPK

Senin, 13 Juli 2009 – 18:16 WIB
JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, rapat koordinasi antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepolisian, Kejaksaan, dan BPK bukan untuk saling melemahkanSBY bertekad tetap menjadikan pemberantasan korupsi sebagai agenda prioritas kabinetnya barunya ke depan.

jpnn.com - “Saya berharap pemberantasan korupsi tidak pudar, penegakan hukum diutamakan, semangat dan komitmen ini harus terus dilakukan sebagaimana amanah reformasi,” ujar SBY di kantor Presiden, Senin (13/7).

Dia membeberkan bahwa pemerintah dalam lima tahun terakhir sudah melakukan banyak hal terkait pelaksanaan agenda reformasi, seperti pemberantasan korupsi, reformasi birokrasi, termasuk pengembalian aset-aset negara

BACA JUGA: ICW Gugat Aturan Monopoli Urus Haji

“Saya ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua lembaga yang sudah menjalankan tugas ini dengan baik selama hampir lima tahun terakhir, saya minta agenda reformasi ini terus dilakukan,” ujar dia

SBY meminta kepada semua lembaga penegak hukum tidak puas dengan capaian yang sudah dilakukan, namun masih banyak pekerjaan yang harus terus dijalankan

BACA JUGA: SBY Minta KPK Berdamai dengan Polisi

“Kita menyadari bahwa capaian selama ini belum cukup, we have to do more, kita berharap semangat kebersamaan dan komitmen yang tinggi terus dipupuk guna pemberantasan korupsi
Salah satu yang harus terus dilakukan ialah bersinergi.”

Dia juga menceritakan bahwa Minggu malam (12/7), dirinya sudah bertemu dengan 65 anggota editor club, termasuk di dalamnya ada wartawan senior

BACA JUGA: MK Beri 14 Hari untuk Perbaiki Permohonan

“Saya katakan bahwa di negara manapun, media massa lebih banyak mengangkat the story of conflict, namun kurang memberi ruang the story of settlement, of accomodation, of reconsiliation, itu sebabnya kita yang harus betul-betul tepat dalam mengelola permasalahan dan tepat dalam berkomunikasi dengan media massa, ini penting," ujar SBY.

Dia juga memberi contoh soal kasus yang menimpa ketua KPK nonaktif Antasari Azhar, yang ditangkap polisi terkait kasus dugaan pembunuhan bos sebuah BUMN, Nasrudin Zulkarnain“Saya contohkan, ketika ada sangkaan bahwa Pak Antasari disangka terkena kasus hukum, muncul banyak persepsi di tingkat media massaNah, yang seperti ini menurut saya perlu dijernihkan, mari kita letakkan pada permasalahan yang sebenarnya,” pungkasnya.(gus/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ragam Kekayaan Budaya di Pameran Tenun Nusantara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler