JAKARTA—Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, hingga saat ini krisis pangan masih perlu diwaspadaiTerjadinya kekeringan, gagal panen ditambah krisis energi di berbagai negara, menambah ancaman bagi ketahanan pangan
BACA JUGA: KPK Resmi Punya Pimpinan Baru
Bukan hanya bagi dunia tapi juga Indonesia.Dengan jumlah penduduk dunia yang mencapai 7 miliar jiwa, diperkirakan pada tahun 2045 mendatang, terjadi lonjakan jumlah penghuni dunia hingga 9 miliar jiwa
Namun masalahnya, di tengah kebutuhan pangan yang meningkat, produksi pangan sering terganggu iklim, pemanasan global dan prediksi lonjakan harga minyak yang terpengaruh krisis ekonomi dan politik
BACA JUGA: Gagal, Abraham Siap Pulang Kampung
Kondisi politik Iran contohnya, bila negara penghasil minyak tersebut jadi diembargo sekutu AS, maka diprediksi harga minyak bisa menembus USD200 per barel.‘’Kita di Indonesia harus berbuat sesuatu yang aktif dan nyata
SBY pun mengajak negara-negara lain untuk ikut bekerjasama selamatkan pangan dunia
BACA JUGA: Mahfud: Ungkap Rekening Tak Wajar PNS Muda Kaya
Sementara pergolakan harga pangan dunia, diharapkan tidak terlalu berpengaruh pada gejolak harga pangan bagi 240 juta rakyat Indonesia.Untuk itu, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan Inpres nomor 5 tahun 2011, tentang pengamanan stok beras menghadapi iklim ekstrimSelain itu ketahanan pangan juga menjadi urusan wajib Pemda selaku pemangku kebijakan di daerahPada 16 penerima penghargaan, khususnya para Gubernur, Bupati dan kepala desa, hendaknya kata SBY bisa menjadi contoh bagi pemimpin di daerah lainnya.
‘’Karena itulah ukuran kepemimpinan yang bertanggung jawabSoal pangan adalah masalah dunia, jadi jangan kita hanya diam sambil menggerutu akhirnya jadi korban,’’ imbau SBY.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mirip Gayus, 10 PNS Muda Kaya Raya
Redaktur : Tim Redaksi