JAKARTA - Teka-teki siapa yang akan mengisi posisi jaksa agung masih belum jelasPresiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga kini belum memutuskan figur yang akan menjadi orang nomor satu di Korps Adhyaksa itu
BACA JUGA: Misteri Pohon Tumbang di KPK
Kemarin (22/10), presiden hanya melantik Komjen Pol Timur Pradopo menjadi Kapolri di Istana Negara.Padahal, pertengahan September lalu, SBY pernah mengatakan akan melantik Kapolri dan Jaksa Agung secara bersamaan
BACA JUGA: MA Mutasi Ketua PN Jogjakarta
"Ternyata malah nggak bareng kanSejak presiden mengumumkan akan mengganti Kapolri dan jaksa agung, bursa nama-nama yang akan mengisi dua posisi itu banyak bermunculan
BACA JUGA: Disuntik Sebelum Dibawa ke Salemba
Khusus jaksa agung, selain calon dari jaksa karir (internal), juga muncul nama-nama dari luar institusi penuntutan itu.Salah satunya adalah memilih antara Bambang Widjojanto dan Busyro MuqoddasKeduanya merupakan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang lolos panitia seleksi dan akan menjalani fit and proper test di DPRWacana yang muncul adalah mendudukkan calon tidak terpilih sebagai pimpinan KPK menjadi jaksa agung.
Dikonfirmasi mengenai pemilihan jaksa agung akan menunggu fit and proper test tersebut, Sudi tidak memberikan jawaban tegas"Itu Anda yang ngomong yaBukan tidak mungkin," jawab Sudi, lantas tersenyum.
Saat kembali ditanyakan hal yang sama, Sudi menjawab, "Barangkali itu salah satu pertimbangan," kata pria kelahiran Pematang Siantar, 13 Juli 1949 ituNamun Sudi mengelak saat ditanya salah satu dari calon pimpinan KPK yang tidak terpilih akan menjadi jaksa agung"Kan saya tidak mau mengandai-andaiNanti tentu pada waktunya," kata alumnus Akabri tahun 1972 itu.
Mantan Menseskab itu menambahkan, presiden tidak dibatasi tenggat waktu dalam menentukan jaksa agung definitif"Itu kan betul-betul haknya presiden, kapan pun ituTidak ada namanya diikat jadwal(Tapi) kita berharap segera," urai Sudi.
Selain dua nama itu, juga muncul nama Todung Mulya LubisSementara dari internal Kejaksaan, nama Pelaksana Tugas (Plt) Jaksa Agung Darmono disebut-sebut yang terkuatKemudian juga ada nama Jaksa Agung Muda Pengawasan (JAM Was) Marwan Effendy dan JAM Pidana Khusus (JAM Pidsus) MAmariNama Basrief Arief, mantan wakil jaksa agung, kabarnya juga masuk dalam bursa calon jaksa agung.
Pihak Kejaksaan Agung sendiri memilih menunggu keputusan presiden tentang jaksa agung definitif pengganti Hendarman Supandji"Kami menunggu siapa yang ditunjuk presidenTapi saya sudah dapat undangan pelantikan Kapolri," kata Darmono.
Komjen (Pol) Timur Pradopo kemarin dilantik menjadi Kapolri menggantikan Jendral (Pol) Bambang Hendarso DanuriAcara di Istana itu diikuti oleh para perwira tinggi di lingkungan Mabes Polri dan Mabes TNI
Timur disumpah untuk tidak menerima sesuatu apapun yang berkaitan dengan jabatan yang disandangnyaUsai membaca sumpah yang dipandu langsung oleh SBY, Timur menandatangani surat pengangkatannya disaksikan presidenDitemui usai pelantikan, Timur mengatakan akan melanjutkan program dan rencana strategis 2010-2014 yang sudah dicanangkan pendahulunya yakni jenderal Bambang Hendarso Danuri
"Kita fokus membangun kemitraan dan terus memantapkan kepercayaan masyarakatNanti kita akan lakukan kepada setiap program baik yang berkaitan dengan masalah preemptif atau preventif maupun penegakan hukum," kata TimurTimur kemarin belum bersedia berbicara banyak kepada persSaat ditanya wartawan mengenai penanganan terorisme di bawah komandonya, ia hanya mengatakan akan fokus juga pada rehabilitasi dan partisipasi masyarakat agar memiliki daya tangkalJuga soal mengenai protap tembak di tempat, Timur menyebutkan hal itu hanya ditujukan untuk aksi-aksi anarkisme massa"Sudah ya, terima kasih..terima kasih," kata jenderal kelahiran Jombang, Jawa Timur itu.
Informasi yang diterima Jawa Pos, acara serah terima jabatan dengan BHD akan dilaksanakan hari Rabu (27/10) di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa BaratSeperti saat periode alih jabatan antara Sutanto dan BHD, sertijab akan dilakukan dengan gelar kekuatan PolriDiantaranya parade kekuatan Densus 88, polisi udara dan atraksi Brimob
Pengamat kepolisian Neta Sanusi Pane menilai sertijab di Mako Brimob akan memulihkan semangat anggota Brimob yang "jago" idamanya yakni Komjen Imam Sudjarwo tidak jadi dipilih menjadi Kapolri"Brimob sebelumnya memang mendukung Imam Sudjarwo karena dia memang besar di Brimob dan lama sekali berkarir di satuan itu," katanya
Ketua Presidium Indonesia Police Watch itu optimistis Timur akan segera melakukan mutasi besar-besaran setelah resmi menjabat"Saya kira dia perlu melakukan itu untuk mengamankan kepemimpinannya sekaligus menjaga profesionalisme Polri," kata penulis buku Jangan Bosan Kritik Polisi ituNeta memprediksi ada tiga Kapolda yang akan segera diganti"Sebab orang-orang ini dijadikan Kapolda hanya karena faktor kedekatan dengan BHD," katanya.(sof/fal/rdl/iro)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Protop Diminta Ditinjau Ulang
Redaktur : Tim Redaksi