JAKARTA – Ibu negara Ani Yudhoyono sudah memaafkan Arif Rahman, guru SMP Negeri 2 Cimanuk yang mengirim pesan singkat (SMS) berkali-kali kepada isteri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)SMS dari Arif itu dianggap bukan merupakan ancaman serius.
“Bapak Presiden SBY sudah menerangkan bahwa ancaman (SMS) itu bukan persoalan serius, apalagi yang bersangkutan (Arif Rahman) sudah minta maaf dan menyelesali perbuatannya
BACA JUGA: Komisi I Bahas Terorisme
Ya, tentu saja pak Presiden SBY memberikan maafPermasalahan ini mencuat karena banyaknya SMS yang diterima oleh ibu negara
BACA JUGA: Kapolri Lantik 4 Kapolda Baru
Menurut polisi, SMS itu ada yang bernada mengancam“Memang ada aturan, tidak boleh mengancam presiden, termasuk mengancam melakukan kekerasan
BACA JUGA: Canangkan Desa Pinter di Perbatasan
Itulah sebabnya isi SMS itu perlu diinvestigasi oleh polisi untuk memastikan apakah benar-benar ancaman atau bukanNanti dari hasil investigasi diketahui apakah ancaman itu serius, iseng, atau dilakukan oleh orang terganggu jiwanya,” kata Andi.Dari investigasi sementara diketahui bahwa pesan singkat yang dikirim Arif itu untuk meminta perhatian pemerintah karena rumahnya dilintasi oleh SUTETNamun SBY sudah menugaskan Mensesneg Hatta Rajasa untuk menghubungi PLN
“Tujuannya agar persoalan ini tidak harus menjadi pekerjaan presiden, meminta perhatian dengan cara-cara yang tidak pantasMudah-mudahan hal itu bisa diselesaikan dengan cara terbaik,” ujar Andi.
Sementara, istri Agus, Nuraeni meminta polisi mengembalikan suaminyaDia berharap suaminya yang belum diketahui keberadaannya bisa berkumpul kembali bersama keluarga di rumahMenurut Nuraeni, suaminya bukan penjahat atau teroris.(gus/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mbak Tutut Masih Anggota PKPB
Redaktur : Tim Redaksi