jpnn.com - BOGOR--Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sangat terganggu dengan pemberitaan yang menudingnya menimbun kekayaan sebesar Rp 9 triliun.
Dia menyebut pemberitaan itu disiarkan salah satu stasiun televisi swasta.
BACA JUGA: Tito Pastikan Polri Tak Akan Biarkan Perusuh di Pilkada
Namun, Presiden RI ke VI itu enggan menyebut televisi yang dimaksud.
"Sampai sekarang belum diralat televisi itu dan belum minta maaf. Tidak berarti saya akan somasi. Bukan! it's not the fact. I'm talking about the truth. Ada televisi entah sengaja ntah dipelesetkan sebut kekayaan SBY Rp 9 trillun bahkan sekarang diviralkan tiap hari," keluh SBY dalam jumpa pers di kediamannya, Cikeas, Bogor, Rabu (2/11).
BACA JUGA: Zulkifli Hasan: PAN Digerogoti Terang-Terangan
SBY menganggap isu itu sebagai fitnah yang keji terhadapnya maupun keluarganya.
Suami Ani Yudhyono itu mengatakan, jika dia memiliki kekuasaan, penyebar fitnah tersebut tidak akan didiamkannya begitu saja.
BACA JUGA: Dituding Miliki Harta Rp 9 Triliun, SBY Marah Besar!
"Kalau saya punya kekuasaan sekarang ini, barangkali yang beritakan berita bohong itu sudah terbirit-birit, yang menyebarkan fitnah itu sudah ketakutan. Dalam waktu tiga hari Bareskrim sudah menemukan siapa yang pertama kali sebarkan berita dan akhirnya jadi viral ditindak," imbuhnya.
Hanya saja, saat ini SBY tak lagi berkuasa.
Karena itu dia sangat berharap pemerintahan saat ini mewujudkan mimpinya untuk menciptakan keadilan hukum bagi siapapun.
"Saya punya hak konstitusi untuk bermimpi, my dream. Mudah-mudahan mimpi saya ini tidak dilaporkan ke Presiden Jokowi. Misalnya mimpi SBY itu menganggu stabilitas nasional. Mimpi saya ,siapapun rakyat kebanyakan t, jika difitnah televisi, dan pelaku sosmed melanggar hukum dan etika itu juga harus mendapatkan perlakukan perhatian yang sama. Justice for all. Tidak tebang pilih. Karena keadilan bukan hanya monopoli pemegang kekuasaan tapi semua. Termasuk saudara-saudara kita yang tidak bisa bayar pengacara dan tidak berani lapor polisi," tegasnya.
SBY menyiratkan harapan ada tindakan pemerintah terhadap orang yang menyebar isu tidak benar terhadapnya dan keluarganya. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamanan 4 November, Polda NTT Kirim 200 Personel Brimob
Redaktur : Tim Redaksi