"Surat berbalas pantun itu mengandung ancaman, Nazar mengancam dan Presiden juga balik mengancam," kata Bambang saat diskusi bertajuk Rekayasa Kasus Nazaruddin, Antasari dan Bank Century di Rumah Perubahan, Jakarta Pusat, Selasa (23/8).
Menurut politisi Partai Golkar ini, makna pesan dalam surat Nazaruddin yang meminta agar anak dan istrinya jangan diganggu, itu lebih mengarah pada ancaman ke Partai Demokrat bukan suatu permintaan belas kasihan.
Begitu juga surat balasan dari SBY lanjut Bambang, itu juga merupakan suatu pernyataan tertulis yang balik mengancam mantan bendahara umumnya.
Karena menurutnya, sangat tidak lazim dan tidak dibenarkan seorang pemimpin negara berkirim surat dengan tersangka kasus pidana yang sedang menjalani proses hukum"Berkirim surat itu (Nazaruddin dan SBY) kan sangat tidak lazim," ujar Bambang.
Surat dari Muhammad Nazaruddin kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang meminta agar anak dan istrinya tidak "diganggu" direspon cepat oleh SBY
BACA JUGA: Mantan Sekmenkokesra Divonis 3 Tahun Penjara
Setelah menerima dan membaca surat Nazaruddin tertanggal 18 Agustus itu, SBY langsung menuliskan surat balasannya.(kyd/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Siap Hadapi Arus Mudik Lebaran
Redaktur : Tim Redaksi