JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan bahwa RUU Keistimewaan Yogyakarta tidak hanya mengatur tentang suksesi kepemimpinan di Yogyakarta. Dijabarkan SBY, RUU itu juga mengatur tentang pemerintahan, pengelolaan tanah dan pengaturan tata ruang, pelestarian budaya dan warisan sejarah, serta penghormatan dan perlakuan khusus terhadap peran istimewa bagi pewaris Kesultanan dan Kepakualaman secara permanen.
Khusus mengenai suksesi, SBY memastikan bahwa penyusunan RUU akan mendengarkan pendapat Sri Sultan HB X dan Paku AlamDiakui SBY, merekalah yang paham mekanisme suksesi di Yogyakarta.
"Aturan suksesi tentu pemerintah akan sangat mendengar pandangan dan pemikiran Sri Sultan dan Paku Alam sendiri serta kerabat Kesultanan dan Kepakualaman yang lain
BACA JUGA: KMS Serahkan Empat Bundel Bukti Baru
Beliau-beliaulah yang memiliki otoritas dan lebih tahu bagaimana proses mekanisme dan kearifan dalam suksesi itu semua," kata SBY di Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/12).SBY menjanjikan, apa pun model suksesi yang dipilih, baik model demokratis maupun penetapan langsung, tetap akan memberikan peran dan hak kepada para pewaris Kesultanan dan Kepakualaman
Dalam kesempatan tersebut, SBY berharap warga Yogya tetap tenang menunggu hasil pembahasan RUU DIY
BACA JUGA: Priyo: Pernyataan Presiden Tenangkan Kesalahpahaman
Berkali-kali ditekankan bahwa RUU yang dirancang justru untuk memastikan keistimewaan Yogya.Jika punya aspirasi, SBY berharap disampaikan saja ke pemerintah
BACA JUGA: Kasus Gayus Bisa jadi Gebrakan Awal Busyro
(gus/sam/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Bantah Konflik dengan Sri Sultan HB X
Redaktur : Tim Redaksi